Bisnis.com, JAKARTA — PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) menargetkan penjualan tanah di Kawasan Ekonomi Khusus Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) mencapai sekitar 100 hektare pada 2025.
Head of Investor Relations AKRA Ignatius Teguh Prayoga mengatakan perseroan terus mengawal progress dari pipeline calon penyewa lahan industri di JIIPE.
“Target penjualan tanah kurang lebih 100 hektare [pada 2025],” ujarnya kepada Bisnis, baru-baru ini.
Teguh menilai kinerja klien perseroan dari sektor tambang dan calon tenant relatif membaik tahun ini. Hal itu, kata dia, menjadi pertimbangan perseroan untuk mematok target yang optimis.
Terbaru, PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) telah menandatangani perjanjian jual beli lahan dengan pengelola JIIPE pada 27 Desember 2024 lalu.
Corporate Secretary Division Head Aneka Tambang Syarif Faisal Alkadrie mengatakan pabrik itu nantinya bakal berfokus pada pengolahan bahan baku emas dan bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi serta efisiensi operasional perseroan.
Baca Juga
“Selain pabrik pengolahan, kami juga akan memanfaatkan infrastruktur terintegrasi yang ada di JIIPE untuk mendukung seluruh proses operasional,” kata Faisal saat dikonfirmasi Bisnis, Selasa (1/14/2025).
Kendati demikian, Faisal mengatakan Antam masih dalam tahap perencanaan dan evaluasi ihwal rencana pembangunan pabrik anyar tersebut. Selain itu, dia memastikan kerja sama beli emas dari PT Freeport Indonesia dalam proses implementasi awal tahun ini.
“Kami optimistis bahwa kolaborasi ini akan membawa manfaat bagi kedua belah pihak dan menambah nilai bagi Antam melalui akses lebih mudah ke bahan baku berkualitas tinggi,” katanya.
Selain itu, proyek Xinyi Glass Indonesia di Kawasan Ekonomi Khusus JIIPE telah melaksanakan penyalaan tungku pertama pada 18 Desember 2024. Proyek itu memiliki kapasitas peleburan harian sebesar 1.100 ton dan didedikasikan untuk memasok lembaran kaca apung berkualitas tinggi ke berbagai sektor, termasuk konstruksi, otomotif, dan energi baru.
Hingga kuartal III/2024, segmen Kawasan Industri AKRA menghasilkan pendapatan dari penjualan lahan Rp1 triliun atau naik 11 % secara tahunan. Pendapatan dari utilitas turut meningkat 259% year-on-year (YoY) menjadi Rp176 miliar seiring peningkatan operasional tenant JIIPE yang mendorong permintaan pada utilitas seperti listrik, air, dll.
Presiden Direktur AKRA Haryanto Adikoesoemo menyampaikan AKR Corporindo akan terus berkomitmen terhadap keberlanjutan, salah satunya juga dengan penyediaan energi yang lebih bersih, terutama melalui segmen Kawasan industri kami di KEK JIIPE Gresik.
“Dengan beroperasinya klien kami di JIIPE, kami berharap pendapatan berulang akan mulai berkontribusi secara signifikan di segmen kawasan industri pada tahun depan dan seterusnya,” ujarnya dalam keterangan resmi.