Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cimory (CMRY) Serap Dana IPO Rp1,37 Triliun, Sisanya Masuk Obligasi Negara

CMRY telah menggunakan Rp1,37 triliun dari dana IPO sebesar Rp3,57 triliun. Sisa dana kemudian disimpan ke sejumlah instrumen, salah satunya obligasi.
Pembeli melihat produk cimory di toko swalayan di Jakarta, Kamis (17/10/2024). Bisnis/Abdurachman
Pembeli melihat produk cimory di toko swalayan di Jakarta, Kamis (17/10/2024). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – PT Cisarua Mountain Dairy Tbk. (CMRY) atau Cimory telah menyerap dana hasil penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) sebesar Rp1,37 triliun hingga akhir Desember 2024.

Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (14/1/2025), emiten konsumer yang melantai sejak 6 Desember 2021 ini meraih hasil bersih sebesar Rp3,57 triliun dari total dana yang dihimpun dalam IPO senilai Rp3,67 triliun. 

Direktur Cisarua Mountain Dairy Bharat Shah Joshi, dalam surat laporan realisasi penggunaan dana hasil IPO, mengungkapkan hasil bersih tersebut sudah digunakan perseroan untuk keperluan ekspansi dan operasional perusahaan. 

Sebanyak Rp903,44 miliar telah digunakan CMRY untuk belanja penambahan kapasitas produksi. Sementara itu, ekspansi saluran distribusi menelan biaya Rp223 miliar, dan modal kerja operasional mencapai Rp251,06 miliar. 

Secara keseluruhan, perseroan telah menggunakan dana hasil penawaran umum sebesar Rp1,37 triliun hingga akhir tahun lalu. Realisasi tersebut membuat dana hasil IPO masih tersisa sebesar Rp2,19 triliun.

Manajemen mengungkapkan sisa dana hasil IPO saat ini diinvestasikan di sejumlah obligasi dan deposito dengan jangka waktu di kisaran 1 hingga 54 bulan.

Perinciannya, sebanyak Rp1,58 triliun ditempatkan secara merata mulai dari Obligasi Negara Valas Seri INDOIS25 hingga Surat Utang Negara (SUN) Seri FR0059. 

Di samping itu, sebanyak Rp602,5 miliar diinvestasikan di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dalam bentuk deposito berjangka tiga bulan dan giro di PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) sebesar Rp82,8 juta. 

Dari sisi kinerja, berdasarkan laporan keuangan per September 2024, CMRY membukukan penjualan bersih senilai Rp6,64 triliun. Realisasi itu meningkat 15,59% secara tahunan (year on year/YoY) dari Rp5,74 triliun per September/2023. 

Pada sisi top line ini, penjualan Cimory didominasi produk makanan konsumsi yakni sebesar Rp3,80 triliun. Nilai penjualan itu meningkat 26,39% YoY dari realisasi per September 2023 yang tercatat senilai Rp3,00 triliun. 

Selebihnya, penjualan CMRY bersumber dari produk olahan susu dengan nilai mencapai Rp2,89 triliun. Jumlah itu meningkat 3,73% YoY. 

Bila diperinci berdasarkan pasar, mayoritas penjualan CMRY diraih dari penjualan domestik senilai Rp6,58 triliun, sedangkan penjualan luar negeri sebesar Rp5,71 miliar. 

Dengan demikian, perusahaan yang didirikan Bambang Sutantio, salah satu orang terkaya di Indonesia, ini mampu melanjutkan tren kinerja positif dari sisi pendapatan.

Dalam lima tahun terakhir, berdasarkan data laporan keuangan yang dihimpun Bisnis.com, Cimory berhasil mencatatkan peningkatan penjualan bersih paling signifikan pada 2021 dengan pertumbuhan hampir sekitar 120% YoY.

 

_______________________

 

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper