Bisnis.com, JAKARTA — Emiten migas milik Happy Hapsoro PT Raharja Energi Cepu Tbk. (RATU) resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pagi ini, Rabu (8/1/2025). Harga sahamnya melesat beberapa saat setelah mulai diperdagangkan.
Pada pembukaan perdagangan perdananya hari ini, Rabu (8/1/2025) saham RATU terpantau melejit 285 poin atau 24,78% ke level harga Rp1.435 per lembar. RATU mencatatkan nilai transaksi sebesar Rp140 miliar dengan frekuensi perdagngan sebanyak 470 kali.
Direktur Utama RATU Alexandra Sinta Wahjudewanti mengapresiasi respon positif yang diberikan masyarakat dan investor setelah perseroan memutuskan untuk mencatatkan sahamnya di BEI.
“Data yang kami peroleh saham RATU mengalami oversubscription sekitar 313,15 kali dengan jumlah sekitar 130 ribu investor, kami berusaha menjaga kepercayaan investor dengan berkomitmen untuk menajga profesionalisme kami,” kata Sinta saat pencatatan saham RATU di BEI, Jakarta, Rabu (8/1/2025).
Selepas IPO ini, Sinta menerangkan, perseroannya bakal bergerak ekspansif untuk meningkatkan kinerja mendatang.
Harapannya, dia mengatakan, perseroan dapat memberikan manfaat yang terus tumbuh untuk pemegang saham dan masyarakat.
Baca Juga
“Menjadi perusahaan terbuka menandai perjalanan kami menuju transparansi dan profesionalisme untuk meningkatkan kinerja dan hasil terbaik bagi pemegang saham,” kata dia.
Adapun, anak usaha PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA) itu mematok harga penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) senilai Rp1.150 per lembar atau batas atas dari harga bookbuilding.
Dalam prospektus final yang dipublikasikan Kamis (2/1/2025), Raharja Energi Cepu menyampaikan perseroan menawarkan 543,01 juta saham dalam IPO. Jumlah itu mencakup 190,05 juta saham baru dan 352,95 juta saham yang dijual oleh RAJA.
Total saham IPO Raharja Energi Cepu setara dengan 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah IPO. Nilai IPO tersebut terdiri atas Rp218,56 miliar hasil penerbitan saham baru dan Rp405,9 miliar masuk kocek RAJA sebagai hasil dari divestasi saham RATU.
Dari jumlah dana IPO yang dikantongi RATU, perseroan akan menggunakan sekitar Rp157,36 miliar untuk dipinjamkan kepada anak usahanya PT Raharja Energi Tanjung Jabung.
Pinjaman itu akan digunakan anak usaha RATU untuk pemenuhan kewajiban pembayaran cash call dari PetroChina International Jabung Ltd. dalam rangka pengelolaan Blok Jabung senilai US$10 juta atau sekitar Rp159,42 miliar. Adapun, sisa kekurangan dana sekitar Rp2,05 miliar akan dilunasi RATU dengan kas internal perseroan.
Selain itu, sekitar Rp34,96 miliar dana IPO akan digunakan RATU untuk dipinjamkan kepada perusahaan asosiasi yaitu PT Petrogas Jatim Utama Cendana (PJUC).
Pinjaman itu akan digunakan PJUC untuk mendukung kegiatan operasional melalui pemenuhan kewajiban pembayaran cash call dari ExxonMobil Cepu sekitar US2,2 juta atau setara dengan Rp35,07 miliar.
Sementara itu, sisa Rp102,5 juta akan dipenuhi dari kas internal RATU. Di sisi lain, RAJA bakal mengantongi dana Rp405,9 miliar dari hasil divestasi 352,95 juta saham RATU.
Dana yang diperoleh RAJA bakal digunakan untuk mendukung pelaksanaan proyek-proyek strategis yang sedang berjalan.
Sejumlah proyek strategis itu meliputi penyelesaian proyek pembangunan pipa BBM Tanjung Batu-Samarinda dan pembangunan fasilitas kompresor gas di Sulawesi Selatan.
RAJA turut mengalokasikan dana untuk percepatan studi kelayakan pengembangan LNG Terminal di Provinsi Banten serta LNG Plant di Kalimantan Utara & Papua Barat.
________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.