Bisnis.com, JAKARTA — Emiten tambang Grup Astra, PT United Tractors Tbk. (UNTR) membukukan kenaikan volume penjualan emas, nikel, dan batu bara secara tahunan sepanjang Januari—November 2024.
Dalam laporan bulanan UNTR, manajemen UNTR menjelaskan volume penjualan emas perseroan melalui Agincourt Resources dan Sumbawa Jutaraya mencapai 208.701 GEOs (gold equivalent ounces) selama periode Januari-November 2024.
Secara bulanan, volume penjualan emas UNTR pada November 2024 melonjak 120% dari 10.000 GEOs pada November 2023 menjadi 22.000 GEOs pada November tahun ini.
Sementara itu, volume penjualan emas UNTR secara akumulasi Januari—November 2024 meningkat 25,37% secara tahunan atau year-on-year (YoY) menjadi 208.701 GEOs dibanding realisasi penjualan 11 bulan 2023 yang tercatat sebanyak 166.468 GEOs.
UNTR juga mencatatkan penjualan nikel mencapai 1,81 juta wet metric ton sepanjang Januari—November 2024. Penjualan ini terdiri dari 682.000 wmt saprolite dan 1,13 juta wmt limonite.
Adapun untuk bulan November saja, UNTR menjual sebanyak 236.000 wmt bijih nikel yang terdiri dari 43.000 saprolite dan 193.000 limonite. Sebagaimana diketahui, UNTR baru mencatatkan penjualan nikelnya di tahun ini.
Baca Juga
Dari sisi penjualan batu bara melalui Tuah Turangga Agung (TTA), UNTR mencetak penjualan batu bara termal dan metalurgi sejak awal tahun hingga November 2024 sebesar 12,24 juta ton batu bara. Penjualan ini naik 17,08% dibandingkan periode yang sama tahun 2023 sebesar 10,45 juta ton batu bara.
Sementara itu, untuk bulan November saja, UNTR melalui TTA menjual sebanyak 1,28 juta ton batu bara, dengan 819.000 merupakan batu bara termal dan 462.000 batu bara metalurgi.
Di sisi lain, kontraktor batu bara UNTR, Pamapersada Nusantara mencetak produksi batu bara sebanyak 137 juta ton pada 11 bulan 2024, naik dari periode yang sama tahun 2023 sebanyak 121 juta ton. Overburden removal atau pengupasan lapisan tanah juga meningkat menjadi 1,12 miliar bcm sampai November 2024, dari 1,07 miliar bcm periode yang sama tahun lalu.
Sebelumnya, Corporate Secretary UNTR Sara K. Loebis menuturkan di sektor kontraktor, UNTR melalui PT Pamapersada Nusantara (PAMA) membidik produksi batu bara klien sekitar 150 juta—152 juta ton, dari sebelumnya 145 juta-147 juta ton.
Target pengupasan lapisan tanah cenderung flat 1,3 miliar bank kubik meter (bcm).
“Untuk penjualan batu bara [melalui PT Tuah Turangga Agung], kami menargetkan 14-an juta ton pada 2025, dari 13 juta ton pada 2024,” tuturnya.
________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.