Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Modal Inalum Menatap IPO, Produksi Capai Titik Baru

PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) mencatat rekor baru di bidang produksi dan penjualan aluminium di tengah kabar IPO.
Pekerja beraktivitas di smelter aluminium PT Inalum di Kabupaten Batubara, Sumatra Utara, Rabu (18/10/2023)/Bisnis-Eusebio Chrysnamurti
Pekerja beraktivitas di smelter aluminium PT Inalum di Kabupaten Batubara, Sumatra Utara, Rabu (18/10/2023)/Bisnis-Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, MEDAN - PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) mengumumkan mencatat rekor baru di bidang produksi dan penjualan aluminium.

Kepala Departemen Corporate Secretary Inalum, Mahyaruddin Ende menyampaikan penjualan aluminium perusahaan mencapai angka tertinggi sepanjang sejarah yakni 263.195 metric ton (MT).

"Pencapaian ini mencatatkan All-Time High Supply Chain & Commercial Management," ujar Mahyaruddin dalam keterangan tertulis yang diterima pada Rabu (25/12/2024).

Angka tersebut melampaui rekor sebelumnya yang dicatatkan perusahaan pada 2013 sebesar 260.651 MT. Di sisi operasional, Inalum juga mencatatkan produksi tertinggi sepanjang masa dengan total 265.546 MT hingga 22 Desember 2024. Rekor ini berhasil melewati capaian tertinggi sebelumnya pada 2014 yang tercatat sebesar 264.474 MT.

Lebih lanjut, Mahyaruddin menjelaskan hasil ini didorong penerapan efisiensi, peningkatan kapasitas mesin dan teknologi, serta inovasi dalam produksi. Langkah tersebut berhasil menurunkan cash cost hingga 9,5% pada kuartal III/2024 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Hasil ini seiring dengan rencana holding tambang pelat merah PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID tengah mematangkan rencana penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) untuk PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum). 

Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID Dilo Seno Widagdo menuturkan MIND ID tengah membuat histori ekuitas dan meningkatkan nilai pasar dari Inalum sebelum melantai di Bursa Efek Indonesia. 

“Kita lagi buat equity story-nya supaya kalau nanti kita masuk ke pasar itu juga pasar bisa menilai lebih baik,” kata Dilo saat ditemui di Jakarta, Selasa (26/11/2024). 

Dilo mencontohkan price-to-book value (PBV) dari PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) saat ini berada di atas 1 kali. Pihaknya berharap pasar nanti dapat menghargai saham Inalum lebih dari harga bukunya. 

“Jadi kita buat bagaimana caranya punya nilai tambah, kan perlu dipersepsikan ke pasar juga kira-kira berapa nilai Inalum ini,” katanya. 

Sebelumnya, Direktur Utama PT Indonesia Asahan Aluminium atau Inalum Ihamsyah Mahendra menuturkan perseroannya tengah menyelesaikan sejumlah kajian internal ihwal rencana IPO. 

Ihamsyah menuturkan waktu pelaksanaan IPO masih mempertimbangkan kesiapan pasar. Apalagi, kapitalisasi pasar dari Inalum relatif besar untuk ditawarkan ke publik saat ini.

“Inalum juga tengah aktif mencari mitra strategis dalam pengembangan tersebut dan sebagai upaya untuk meningkatkan nilai perusahaan ke depan,” kata Ilhamsyah kepada Bisnis, dikutip Rabu (23/10/2024).

Apalagi, kata Ilhamsyah, sejumlah proyek strategis seperti yang terakhir Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Mempawah Fase I, proyek patungan bersama dengan Antam resmi commisioning akhir September 2024 lalu. 

“Sebagai gambaran nilai aset bersih perusahaan per 31 Desember 2023 US$2,5 miliar [sekitar Rp38,86 triliun asumsi kurs Rp15.545 per dolar AS] sehingga memiliki ruang yang cukup besar dalam melakukan unlock value untuk kebutuhan pendanaan ke depan,” katanya. 

Mengutip laporan keuangan Inalum yang berakhir pada Desember 2023, perusahaan mencatatkan laba yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar US$404,78 juta atau sekitar Rp6,29 triliun. 

Laba bersih itu ditopang torehan pendapatan sebesar US$544,84 juta yang sebagian besar berasal dari penjualan ingot dengan nilai mencapai US$402,53 juta. 

Adapun, mayoritas penjualan Inalum dilakukan pada pembeli pihak ketiga domestik. Sebagian kecil porsi penjualan dilakukan untuk pihak ketiga dan berelasi di luar negeri. Setelah dikurangi beban pokok pendapatan sekitar US461,6 juta, Inalum membukukan laba kotor sekitar US$83,23 juta sepanjang tahun lalu. 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Delfi Rismayeti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper