Bisnis.com, JAKARTA — PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. (PJAA) memiliki program prioritas yang akan dijalankan pada 2025.
Corporate Secretary PJAA Agung Praptono mengatakan bahwa perseroan memiliki empat program prioritas yang akan digencarkan pada tahun depan.
Dia mengatakan bahwa pertama, pada 2025 perusahaan akan menerapkan "Dynamic Pricing" yaitu strategi penerapan harga yang menyesuaikan dengan perubahan permintaan sesuai dengan musim liburan.
"[Kedua] kita juga melanjutkan penerapan Central Parking untuk meningkatkan pelayanan pengunjung melalui kegiatan akses jalan kaki yang nyaman dan aman serta penggunaan kendaraan yang ramah lingkungan," katanya dalam Public Expose di Ancol Jakarta Utara, pada Senin (23/12/2024).
Direktur Utama PJAA Winarto mengatakan bahwa mobil yang akan masuk ke kawasan Ancol akan dikurangi. Cara kerjanya nanti akan diberikan pilihan kepada para pengunjung dengan program insentif dan disintensif.
"Kalau orang mau mobilnya tidak masuk maka cukup parkir saja tetap membayar sesuai tarif parkir. Kalau merasa perlu mobilnya masuk maka akan membayar lebih mahal, tentu lebih mahalnya terukur," ucapnya.
Dia mengatakan bahwa harapannya akan banyak mobil yang tidak masuk ke kawasan Ancol dan hanya membayar tiket orang saja, karena di dalam kawasan Ancol telah disediakan free shuttle bus. Sistem tersebut sedang disiapkan dan harapannya pada 2025 sistem itu bisa mulai diterapkan.
Selain itu yang ketiga, dia mengatakan bahwa perseroan juga akan melanjutkan program revitalisasi Cottage Putri Duyung Ancol dan keempat, juga ada program penyediaan lahan untuk depo MRT.
Baca Juga : BEI Kantongi 22 Calon Emiten dalam Pipeline IPO |
---|
Lalu, Winarto mengatakan bahwa perseroan juga telah mendapatkan izin PKKPRL atau Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut di utara kawasan Ancol.
"Kita mengajukan untuk secara resmi mengelola utara kawasan Ancol yang akan dilakukan reklamasi dengan total luas 203 hektare, dan yang tetap air 73 hektare," ujarnya.
Untuk diketahui, PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. (PJAA) membukukan pendapatan Rp881,45 miliar per September 2024 atau turun 2,34% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Selain itu, laba bersih Ancol juga turun menjadi Rp100,6 miliar hingga kuartal III/2024, turun 41,10% dibanding Rp170,8 miliar per September 2023.
Meski begitu, Agung menjelaskan bahwa perseroan tetap optimistis untuk dapat mencapai proyeksi pendapatan hingga akhir 2024 sebesar Rp1,26 triliun dengan perolehan laba bersih sebesar Rp164,6 miliar dan total aset Rp4,1 triliun.