Bisnis.com, JAKARTA — Emiten terafiliasi Garibaldy ‘Boy’ Thohir PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) mengungkapkan Proyek Emas Pani di Gorontalo bisa efektif beroperasi penuh pada awal 2026.
GM Corporate Communication MDKA Tom Malik memastikan target commissioning dari Proyek Emas Pani di Gorontalo bisa dikejar jelang penutupan 2025 ini.
“Pengembangan Proyek Emas Pani berjalan lancar dengan target commissioning di akhir 2025 dan produksi perdana di awal 2026,” kata GM Corporate Communication MDKA Tom Malik saat dihubungi, Kamis (12/12/2024).
Sebelumnya, MDKA telah meningkatkan plafon fasilitas pinjaman kepada anak usahanya PT Pani Bersama Jaya (PBj) dari US$125 juta menjadi US$260 juta untuk pengembangan proyek tambang emas primer tersebut.
Berdasarkan perjanjian, MDKA sepakat untuk menambah dana pembiayaan sejumlah US$135 juta sehingga total dana pembiayaan yang awalnya US$125 juta meningkat sampai dengan US$260 juta atau sekitar Rp4 triliun (dengan asumsi kurs Rp15.400 per dolar AS).
Dengan total kandungan sumber daya mineral sebesar 303,1 juta ton ore yang mengandung 6,9 juta ounces emas, Proyek Emas Pani dianggap menjadi tambang emas berbiaya rendah dan berumur panjang.
Baca Juga
MDKA telah telah menginvestasikan sekitar US$114 juta untuk pelaksanaan definisi sumber daya, uji metalurgi, dan infrastruktur sejak 2022
Di sisi lain, Tom mengatakan, produksi emas dari Tambang Emas Tujuh Bukit di Banyuwangi, Jawa Timur tetap sesuai dengan proyeksi perseroan di level 100.000 ounce sampai dengan 120.000 ounce sampai akhir tahun ini.
Hanya saja, Tom belum bisa menyampaikan rencana produksi emas dari grup MDKA pada tahun depan. Dia menuturkan rencana produksi tahun depan bakal disampaikan akhir bulan ini.
Di sisi lain, dia menggarisbawahi, harga emas bakal tetap menguat pada 2025 mendatang seperti hasil riset sejumlah lembaga keuangan dan investasi.
“Beberapa analis mengatakan bahwa outlook harga emas untuk 2025 stabil bahkan beberapa institusi seperti JP Morgan bullish,” kata dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, perbankan investasi asal AS, JP Morgan, kembali menyematkan prospek bullish untuk emas pada tahun depan, sementara sejumlah komoditas logam lain seperti tembaga dan aluminium menghadapi sejumlah tantangan.
Meskipun pengaruh risiko geopolitik pada emas cenderung mudah datang dan mudah pergi, komoditas logam itu masih terlihat berada pada posisi yang baik untuk menjadi lindung nilai dari ketidakpastian kondisi makroekonomi jelang awal Pemerintahan Donald Trump pada 2025.
"Skenario ini juga mencondongkan emas yang bullish dengan cara yang jauh lebih tradisional mengingat karakteristik emas yang cenderung bullish versus penurunan imbal hasil riil selama siklus pemotongan Fed," jelas analis JP Morgan dalam Global Commodities 2025 Outlook, dikutip Jumat (6/12/2024).
JP Morgan pun memproyeksikan harga emas naik menuju US$3.000 per ons pada 2025, dengan rata-rata US$2.950 pern ons pada kuartal IV/2025.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.