Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Potensi Reli Saham BUMN di IDX BUMN20 Jelang Akhir Tahun

Indeks saham pelat merah yang termasuk dalam IDX BUMN20 diperkirakan bisa reli jelang akhir tahun didorong momentum windows dressing dan santa claus rally.
Investor mengamati pergerakan harga saham di Jakarta. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Investor mengamati pergerakan harga saham di Jakarta. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Kinerja saham-saham pelat merah yang tergabung dalam indeks IDX BUMN20 diperkirakan bisa terangkat jelang akhir tahun ini. 

Berdasarkan data Bloomberg, indeks IDX BUMN20 menguat 0,95% menjadi 375,31 pada Senin (9/12/2024) pukul 14.47 WIB. 

Penguatan indeks IDX BUMN20 sepertinya ingin mengompensasi pelemahan sejak awal tahun sebesar 9,93% hingga saat ini. Adapun, indeks IDX BUMN20 sempat  menyentuh level tertingginya pada 13 Maret 2024 di level 452,65 dan terendah pada 14 Juni 2024 di level 344,41.

Adapun, penguatan indeks IDX BUMN20 hari ini didorong oleh saham BBNI yang mengalami kenaikan 2,67% menjadi Rp4.990. Selanjutnya saham BMRI yang tumbuh 1,20% menjadi Rp6.300 dan saham BBRI yang naik 1,16% menjadi Rp4.360.

Sedangkan penghambat laju indeks IDX BUMN20 adalah saham TLKM yang turun 0,72% menjadi Rp2.740 bersama saham JSMR yang turun 0,22% menjadi Rp4.570.

Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan bahwa momentum window dressing dan santa claus rally berpeluang besar menyengat harga saham emiten pelat merah berkapitalisasi jumbo atau big caps bulan ini.

Biasanya, dalam momentum itu, manajer investasi menjual saham dengan kerugian besar dan membeli saham dengan harga tinggi menjelang akhir tahun.

“Dua momentum ini adalah peluang bagi para pelaku pasar, seperti investor atau fund manager untuk mempercantik kinerja portofolio mereka,” ujar Nafan saat dihubungi, Jumat (6/12/2024).

Santa claus rally merujuk kepada kondisi nilai pasar saham yang cenderung melesat selama pekan terakhir Desember hingga dua hari pertama perdagangan tahun baru. Momen tersebut dipicu oleh berbagai faktor, mulai dari pertimbangan pajak hingga aksi investor memborong saham dengan bonus liburan.

Sementara itu, window dressing merupakan strategi yang digunakan manajer investasi untuk meningkatkan penampilan kinerja saham atau reksa dana sebelum disajikan kepada investor atau pemegang saham.

Nafan melanjutkan, manajer investasi dapat memanfaatkan momentum santa claus rally dan window dressing untuk mendapatkan dividen dan capital gain. Mengingat emiten BUMN umumnya berkomitmen penuh dalam membagikan dividen. 

Di sisi lain, kinerja fundamental emiten pelat merah rata-rata juga bertumbuh. Sebut saja emiten perbankan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) yang menunjukkan kinerja positif berkat katalis pertumbuhan kredit. 

“Bank-bank itu mampu menjaga likuiditas yang memadai, sehingga dapat mencegah terjadinya banking turmoil. Sebagai contoh, rasio NPL [non-performing loan] mereka masih bisa ditekan hingga sekitar 3% yang merupakan angka cukup baik,” ucapnya.

Bank turmoil merupakan kondisi ketidakpastian yang terjadi di industri perbankan. Hal ini biasanya disebabkan oleh masalah fundamental dalam bank-bank tertentu, seperti persoalan krisis likuiditas ataupun tingkat kredit bermasalah.

Nafan menilai saham pelat merah juga berpotensi meraih katalis positif dari peluang pelonggaran kebijakan moneter Bank Indonesia (BI), yang berencana menerapkan kebijakan pro-growth pada akhir tahun ini atau awal 2025. 

“Dengan terpenuhinya aspek pro-stability, hal ini bisa menjadi peluang bagi bank untuk meningkatkan ekspansi kredit. Ini tentu berkaitan dengan penurunan biaya pinjaman, sehingga dapat dimanfaatkan oleh sektor perbankan,” pungkasnya.

Di tengah proyeksi tersebut, Nafan menyematkan rekomendasi beli untuk saham BBNI, BBRI, dan BMRI. Target saham untuk BBNI diestimasikan sebesar Rp5.250, BBRI mencapai Rp4.780, dan target harga BMRI Rp6.525. 

Untuk sektor di luar perbankan, Mirae merekomendasikan beli untuk TLKM dengan target Rp3.010 dan saham PGEO mencapai Rp1.110. Rekomendasi serupa juga diberikan kepada PGAS dengan target Rp1.750, sedangkan ANTM sebesar Rp1.765.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper