Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah analis menurunkan target harga untuk saham PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. (ADRO) menjelang pencatatan saham atau initial public offering (IPO) PT Adaro Andalan Indonesia Tbk. (AADI).
Melansir Bloomberg, sejumlah analis menurunkan target harga saham ADRO menjelang spin off bisnis batu baranya, AADI. Analis MNC Sekuritas Raka Junico Widyarman misalnya, memberikan target harga Rp2.100 per saham untuk ADRO, dengan rekomendasi hold.
Target harga saham sebesar Rp2.100 tersebut merupakan target saham ADRO setelah spin-off.
Selain itu, Analis BCA Sekuritas Muhammad Fariz juga menurunkan target harga (target price/TP) saham ADRO menjadi Rp1.900 per saham, dari sebelumnya Rp3.610 per saham. Target harga ini menjadi target harga saham terendah untuk ADRO.
BCA Sekuritas juga menurunkan rekomendasi saham ADRO dari sebelumnya hold, menjadi fully valued.
Di sisi lain, Analis Sucor Sekuritas Andreas Yordan Tarigan memberikan rekomendasi buy untuk saham ADRO, dengan target harga sebesar Rp4.500 per saham.
Baca Juga
Adapun target harga saham tertinggi untuk ADRO diberikan oleh Astronacci International dengan rekomendasi buy, dan dengan target harga sebesar Rp4.700 per saham.
Sebagaimana diketahui, anak usaha ADRO di bisnis batu bara, AADI akan mencatatkan sahamnya di Bursa besok, Kamis (5/12/2024).
AADI sebelumnya menetapkan harga penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) sebesar Rp5.550 per saham. Apabila terserap sepenuhnya, AADI akan mengantongi dana segar Rp4,31 triliun dari IPO ini yang akan digunakan untuk beberapa hal.
Seluruh dana hasil IPO ini akan digunakan AADI sekitar 37,23% untuk keperluan pemberian pinjaman oleh perseroan kepada perusahaan anak, yaitu PT Maritim Barito Perkasa (MBP) untuk kegiatan investasi dan kegiatan korporasi lainnya.
Lalu, sekitar 14,89% dari dana IPO akan digunakan oleh AADI untuk pembayaran kembali atas sebagian pinjaman berdasarkan perjanjian pinjaman tanggal 3 Mei 2024 dengan PT Adaro Indonesia.
Sisanya akan digunakan oleh AADI untuk pembayaran kembali kepada ADRO atas sebagian pokok atas pinjaman berdasarkan Perjanjian Pinjaman tanggal 24 Juni 2024.
Dalam aksi korporasi ini, AADI menyampaikan akan menawarkan sebanyak 778,6 juta saham biasa yang seluruhnya adalah saham baru, dengan nilai nominal Rp3.125 setiap saham, mewakili sebesar 10% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.