Bisnis.com, JAKARTA - Dua entitas Angkasa Pura berencana melakukan penggabungan usaha atau merger guna menaikkan kinerja keuangan dan operasional.
Berdasarkan prospektus yang terbit di harian Bisnis Indonesia edisi Sabtu (30/11/2024), grup Angkasa Pura di bawah naungan PT Integrasi Avia Solusi (IAS) yang akan melakukan merger adalah PT Angkasa Pura Hotel (APH) dan PT Angkasa Pura Properti (APP).
Manajemen Angkasa Pura menyebut, saat ini operasi IAS dilakukan dengan badan usaha berbeda-beda yang beroperasi di multi lini bisnis yaitu, cargo & logistics, ground handling, hospitality, operation support, dan property. Dengan banyaknya badan usaha yang beroperasi di lini bisnis yang sama, terjadi tumpang tindih bisnis diantara perusahaan-perusahaan.
Maka dari itu, untuk mengoptimalisasi dan membentuk sinergi yang lebih baik antar perusahaan-perusahaan terkait, maka ada keharusan untuk menata portofolio IAS dengan struktur yang baru agar tidak terjadi lagi tumpang tindih antara bisnis-bisnis yang ada. Salah satu penataan portofolio yang dimaksud dilakukan melalui pembentukan PT Injourney Aviation Service Properties (IASP).
"Sehubungan dengan pembentukan sub holding property dimana akan dilakukan penggabungan antara APH dan APP dimana APP yang akan menjadi perusahaan penerus (surviving entity) dan akan menjadi sub holding IAS yaitu IASP. APH atas inisiasi pemegang saham akan melakukan aksi korporasi penggabungan ke dalam APP," kata manajemen Angkasa Pura dalam prospektus.
Merger tersebut didasari oleh pembentukan subholding Injourney Aviation Service pada 2023, Injourney, BUMN holding industri Aviasi dan Pariwisata Indonesia, akan melakukan penataan ulang portofolio secara strategis melalui pembentukan IAS Support (IASS) sebagai cangkang portofolio bisnis pendukung bandara.
Baca Juga
Adapun, penggabungan tujuan merger APP dan APH menjadi IASP adalah untuk meningkatkan kelengkapan layanan lini bisnis terkait properti dalam bandara InJourney Group melalui tiga lini bisnis utama yaitu airport property development, aviation infrastructure development, dan airport hotel.
"Terbentuknya IAS Properties dapat mendukung optimalisasi aset pada ekosistem kebandarudaraan di Indonesia serta memberikan nilai tambah dari segi keuangan maupun operasional terhadap IAS," tambah manajemen.
Melalui penggabungan APP dan APH, lanjut manajemen, IASP dapat mengkonsolidasikan kapabilitas untuk menjadi pengembang lahan berskala besar, pengembang infrastruktur pendukung di Bandara dan di atas lahan yang dikembangkan, serta operator atas hotel Bandara yang dikembangkan oleh airport property development. Konsolidasi kapabilitas tersebut akan memaksimalkan competitive advantage IASP sehingga mendukung Perusahaan untuk mampu bersaing di industri.
Penggabungan memberikan beberapa manfaat dari segi keuangan dan operasional bagi IAS di antaranya, dari segi keuangan, penggabungan dapat membentuk sinergi pendapatan untuk kedua Perusahaan atas pelaksanaan layanan terkait properti yang lengkap dan menyeluruh (end-to-end) untuk mengembangkan lahan idle berskala besar (>100.000 m2) dengan luas 298 hektare di bandara maupun non-bandara melalui lini bisnis property development.
Selain itu, dengan merger dapat juga dicapai efisiensi dan produktivitas dari SDM dan proses bisnis. Penggabungan APP dan APH akan memperkuat implementasi pengembangan lahan idle berskala besar menjadi airport city oleh IAS Properties sesuai master plan PT Angkasa Pura Indonesia, meningkatkan standarisasi layanan atas infrastruktur Bandara-Bandara di Indonesia.