Bisnis.com, JAKARTA — Emiten konsumer PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) berencana menebar dividen interim tahun buku 2024 senilai Rp1,56 triliun atau setara Rp41 per saham kepada para investor.
Corporate Secretary UNVR Padwestiana Kristanti mengatakan keputusan dividen tersebut sesuai dengan keputusan direksi yang telah disetujui dewan komisaris pada tanggal 26 November 2024.
"Total nilai dividen interim adalah senilai Rp1.564.150.000.000 (Rp1,56 triliun) atau setara Rp41 per saham," kata Padwestiana lewat keterbukaan informasi, Selasa (26/11/2024).
Adapun, data keuangan per 30 Juni 2024 yang mendasari pembagian dividen itu adalah laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp2,46 triliun, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya senilai Rp2,66 triliun, dan total ekuitas Rp2,85 triliun.
Berikut jadwal pembagian dividen interim UNVR :
- Cum Dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi : 4 Desember 2024
- Tanggal ex dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi : 5 Desember 2024
- Cum dividen di pasar tunai : 6 Desember 2024
- Ex dividen di pasar tunai : 9 Desember 2024
- Daftar Pemegang Saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai : 6 Desember 2024 (waktu 16:00).
- Pembayaran dividen : 19 Desember 2024
Baca Juga
Sebelumya, PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) juga telah membagikan dividen final tahun buku 2023 senilai Rp2,93 triliun atau setara Rp77 per saham.
Dividen final diambil dari laba bersih 2023 dan saldo laba ditahan dari tahun-tahun sebelumnya. Manajemen menyampaikan bahwa dividen final tersebut dibagikan pada 18 Juli 2024.
Unilever Indonesia sebelumnya juga telah membagikan dividen interim tahun buku 2023 sebesar Rp63 per saham atau Rp2,4 triliun. Dividen itu dibagikan kepada pemegang saham pada 8 Desember 2023.
Dengan demikian, total dividen yang digelontorkan Unilever Indonesia mencapai Rp140 per saham atau sebesar Rp5,34 triliun untuk tahun buku 2023. Jumlah ini sama dengan jumlah keseluruhan dividen yang telah dibagikan perseroan untuk tahun buku 2022.
Presiden Direktur Unilever Indonesia Benjie Yap mengatakan perusahaan tetap fokus memperkuat dan mendorong pertumbuhan bisnis. Pada saat bersamaan, UNVR berupaya konsisten dalam menavigasi krisis eksternal yang membayangi kinerja perusahaan.
"Upaya konsisten kami dalam menavigasi krisis eksternal sudah mulai menunjukkan hasil tahun ini, dan kami berterima kasih atas dukungan yang tak tergoyahkan dari konsumen, pelanggan, mitra, dan pemangku kepentingan pada tahun 2023," ujarnya dalam paparan publik Kamis (20/6/2024).
Berikut adalah riwayat pembagian dividen UNVR dalam lima tahun terakhir:
- Pada 2023, UNVR memberikan dividen interim senilai Rp63 per saham atau total Rp2,40 triliun.
- Pada tahun buku 2022, RUPST UNVR menyepakati pembagian dividen sebesar Rp5,34 triliun, atau 99,29% dari laba bersih tahun buku 2022 yang tercatat sebesar Rp5,36 triliun. Dividen ini terbagi atas dividen interim sebesar Rp69 per saham dan dividen final sebesar Rp71 per saham.
- Pada tahun buku 2021, UNVR membagikan total dividen sebesar Rp150 per saham, terdiri dari dividen interim sebesar Rp66 per saham dan dividen final sebesar Rp84 per saham, dengan total dividen sebesar Rp5,72 triliun dan dividend payout ratio (DPR) mencapai 99,34%.
- Pada tahun buku 2020, RUPST UNVR menyepakati pembagian dividen sebesar Rp7,13 triliun atau 99,47% dari total laba bersih 2020 yang sebesar Rp7,16 triliun. Dividen terdiri dari dividen interim Rp87 per saham dan dividen final Rp100 per saham.
- Pada tahun buku 2019, UNVR membagikan dividen final dan interim masing-masing sebesar Rp107 per saham dan Rp430 per saham, dengan rasio pembayaran dividen mencapai 100% atau seluruh laba bersih senilai Rp7,39 triliun dibagikan sebagai dividen.
UNVR Lepas Bisnis Es Krim
Pada perkembangan lain, Unilever Indonesia (UNVR) resmi melepas bisnis es krimnya kepada PT The Magnum Ice Cream Indonesia dengan nilai transaksi mencapai Rp7 triliun.
UNVR bersama dengan PT The Magnum Ice Cream Indonesia telah menandatangani suatu perjanjian pengalihan bisnis pada 22 November 2024.
Adapun, nilai transaksi sebesar Rp7 triliun itu mencakup aset tetap dengan nilai pasar sebesar Rp2,55 triliun dan nilai buku bersih pada tanggal 30 September 2024 sebesar Rp1,99 triliun, serta nilai persediaan pada tanggal 30 September 2024 sebesar Rp172,79 miliar.
Penilaian bisnis independen telah dilakukan oleh Kantor Jasa Penilai Publik Suwendho Rinaldy dan Rekan dengan nilai pasar wajar sebesar Rp6,57 triliun.
Nilai transakasi merupakan 204% dari nilai ekuitas perseroan sebesar Rp3,43 triliun berdasarkan laporan keuangan perseroan pada tanggal 30 September 2024.
________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.