Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba) Kementerian ESDM Tri Winarno memproyeksikan harga emas dunia naik usai Donald Trump terpilih menjadi presiden Amerika Serikat (AS).
Tri mengatakan, kepemimpinan Trump berpotensi membuat dinamika ekonomi global bergejolak. Apalagi, baru-baru ini Trump berjanji akan mengenakan tarif impor tambahan kepada China dan juga negara tetangganya, Kanada dan Meksiko.
"Pada saat dinamika gejolak itu maka pemanfaatan atau diskusi soal apakah saya memanfaatkan USD atau saya memanfaatkan renminbi atau memanfaatkan apa. Maka bisa diproyeksi bahwa harga emas ke depan akan relatif naik," kata Tri dalam acara MIND ID Commodities Outlook 2025 di Jakarta, Selasa (26/11/2024).
Oleh karena itu, dia mengingatkan MIND ID untuk meningkatkan pengelolaan sumber daya dan cadangan emas. Dia pun mengusulkan agar MIND ID membuat key performance indicator (KPI) untuk meningkatkan pengolahan tersebut.
"Jadi salah satu KPI MIND ID adalah penambahan sumber daya dan cadangan. Karena memang basisnya untuk ini adalah pengolahan sumber daya alam. Itu terkait dengan emas, dengan isu global," ucap Tri.
Adapun, harga emas hari ini anjlok lebih dari 3% sekaligus mengakhiri reli lima sesi ke level tertinggi dalam hampir 3 pekan. Penurunan harga emas dipicu laporan tentang Israel yang hampir mencapai gencatan senjata dengan Hizbullah serta penunjukkan Scott Bessent oleh Trump sebagai Menteri Keuangan AS, yang memperburuk daya tarik logam mulia sebagai aset safe haven.
Mengutip Reuters, harga emas di pasar spot turun 3,4% menjadi US$2.619,66 per troy ounce, persentase penurunan harian terbesar sejak 7 Juni 2024. Sementara itu, harga emas berjangka AS turun 3,5% menjadi US$2.618,50 per troy ounce.
Sebelumnya, Trump mengatakan, dia akan mengenakan tarif tambahan 10% pada barang-barang dari China dan tarif 25% pada semua produk dari Meksiko dan Kanada.
Sejatinya, Trump telah lama mengatakan bahwa dia mendukung tarif sebagai alat negosiasi, bahkan dengan mitra AS, dan selama kampanye presiden pada tahun 2024, dia merenungkan tentang penggantian pajak penghasilan federal dengan pendapatan dari pungutan perdagangan.
Namun demikian, sebagian besar ekonom arus utama telah memperingatkan bahwa pungutan Trump akan menaikkan harga bagi konsumen, memicu inflasi yang sudah tinggi dan mengalihkan atau mengurangi arus perdagangan.
Dirjen Minerba Ramal Harga Emas Naik Usai Trump Terpilih jadi Presiden AS
Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Tri Winarno memproyeksikan harga emas dunia naik usai Donald Trump terpilih menjadi presiden AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Mochammad Ryan Hidayatullah
Editor : Denis Riantiza Meilanova
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
12 menit yang lalu
PNM Terima Penghargaan Appreciated Diversity di ESG Appreciation Night
16 menit yang lalu
Baramulti (BSSR) Rombak Komisaris dan Direksi, Ini Perinciannya
1 hari yang lalu
Tugu Insurance Cetak Laba Rp552 Miliar Jelang HUT ke-43
36 menit yang lalu
MIND ID Matangkan Rencana IPO Inalum
43 menit yang lalu