Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MIND ID Bidik Pendapatan Rp265,6 Triliun pada 2029

PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID menargetkan pendapatan konsolidasi pada 2029 mencapai Rp265,6 triliun.
Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID Dilo Seno Widagdo dalam acara MIND ID Commodities Outlook 2025 di Jakarta, Selasa (26/11/2024)./Bisnis-Mochammad Ryan Hidayatullah
Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID Dilo Seno Widagdo dalam acara MIND ID Commodities Outlook 2025 di Jakarta, Selasa (26/11/2024)./Bisnis-Mochammad Ryan Hidayatullah

Bisnis.com, JAKARTA — Holding BUMN Pertambangan PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID menargetkan pendapatan konsolidasi pada 2029 mencapai Rp265,6 triliun.

Asumsinya, pendapatan holding tambang pelat merah itu bisa tumbuh 15,05% setiap tahunnya dalam kurun waktu 2025 sampai dengan 2029.

Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID Dilo Seno Widagdo mengatakan target itu dipatok perseroan sebagai upaya untuk masuk ke dalam jajaran Fortune Global 500.

“Tanpa ada hal-hal lain mungkin di tahun 2030-an kita bisa masuk Global Fortune 500 dengan kriteria Fortune 500 yang terus ikut tumbuh,” kata Dilo di Jakarta, Selasa (26/11/2024).

Hanya saja, proyeksi pertumbuhan pendapatan holding tambang BUMN itu tidak memasukkan pencatatan dari PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) & PT Freeport Indonesia.

Adapun, MIND ID menargetkan pendapatan hingga akhir 2024 berada di level Rp131,8 triliun. Sementara tahun depan, holding tambang pelat merah itu menargetkan pendapatan sebesar Rp157,2 triliun.

Di sisi lain, EBITDA Margin untuk tahun 2025 diproyeksikan sebesar 25,25% dengan net profit margin mencapai 15,59%. Adapun, return on asset dan return on equity untuk pencatatan tahun depan masing-masing dipatok 7,5% dan 18,41%.

Dilo menambahkan holdingnya bakal mengalokasikan belanja modal atau capex sebesar Rp267,8 triliun selama rentang 2025 sampai 2029.

Sebagian besar capex berasal dari PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) sebesar Rp152,6 triliun selama periode tersebut. Rencanannya mayoritas capex bakal direalisasikan ANTM pada rentang 2027 sampai dengan 2028 masing-masing sebesar Rp45,9 triliun dan Rp51,5 triliun.

Dia menerangkan alokasi belanja modal lima tahunan itu tidak memasukkan rencana capex INCO dan Freeport Indonesia.

“Vale dengan 3 proyek yang ada di Bahadopi, Pomalaa dan Sorowako termasuk mungkin nanti tambahan di Tanah Malia mungkin nilainya hampir sama dengan yang direncanakan MIND ID,” kata dia.

Sebelumnya, MIND ID mencatatkan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp28,18 triliun sepanjang Januari sampai dengan September 2024.

Torehan laba bersih itu melesat 68,6% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya di angka Rp18,31 triliun.

Berdasarkan Laporan Keuangan yang berakhir 30 September 2024, MIND ID membukukan pendapatan sebesar Rp99,82 triliun, lebih tinggi 19,6% dari posisi tahun sebelumnya di level Rp83,45 triliun.

Sementara itu, beban pokok pendapatan yang dicatat MIND ID sebesar Rp85,43 triliun sampai akhir September 2024. Pencatatan itu naik signifikan dari posisi tahun sebelumnya di level Rp69,66 triliun.

Adapun, holding tambang pelat merah itu mencatatkan jumlah liabilitas sebesar Rp135,54 triliun sampai akhir September 2024. Posisi itu lebih tinggi dari angka akhir 2023 di level Rp129,55 triliun.

Sementara itu, jumlah ekuitas MIND ID hingga akhir September 2024 sebesar Rp144,06 triliun. Pencatatan ekuitas itu lebih tinggi 11,13% dibandingkan posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp129,63 triliun.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper