Bisnis.com, JAKARTA – Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Lippo Cikarang Tbk. (LPCK) menyetujui mata acara penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu II (PMHMETD II) atau rights issue hingga 3 miliar saham.
Pada RUPSLB tersebut, LPCK menerbitkan saham baru dengan nilai nominal Rp500 per saham. Dana yang diperoleh dari rights issue ini akan digunakan untuk modal kerja dan atau penyertaan modal kepada anak usaha yang dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung yang akan mendukung kegiatan usaha.
Presiden Direktur LPCK, Gita Irmasari mengatakan tujuan dari rencana rights issue ini adalah pengembangan bisnis Perseroan serta untuk mendukung pertumbuhan pendapatan, profitabilitas dan prospek usaha Perseroan ke depan.
"Kami juga berharap melalui rights issue ini dapat memberikan manfaat dan nilai tambah bagi Perseroan, pemegang saham, dan para pemangku kepentingan lainnya," kata Gita dalam keterangannya, Kamis (21/11/2024).
Per September 2024, LPCK mampu meraih pra-penjualan sebesar Rp1,05 triliun, setara dengan pencapaian sebesar 74% dari target tahun 2024 yang sebesar Rp1,43 triliun.
Pra-penjualan per September 2024 tersebut ditopang oleh proyek-proyek residensial yaitu Waterfront Uptown, Newville, dan Cendana Spark, serta permintaan tinggi untuk penjualan hunian dan ruko-ruko komersial dengan kontribusi masing-masing sebesar 64% dan 27%. Sisanya, 9% terdiri dari penjualan lahan industri.
Baca Juga
Berdasarkan laporan keuangan akhir Juni yang dirilis Rabu (18/9/2024), LPCK membukukan pendapatan sebesar Rp690,82 miliar atau meningkat 19,62% year-on-year (YoY).
Kinerja tersebut dikontribusikan oleh segmen penjualan rumah hunian dan apartemen yang meraih Rp267,13 miliar, naik 4,07% YoY. Sementara itu, pendapatan dari pengelolaan kota mencapai Rp207 miliar atau tumbuh 7,89% secara tahunan.
Selanjutnya, penjualan tanah industri menyumbang Rp156,81 miliar, penjualan lahan komersial dan ruko mencapai Rp26,97 miliar, dan pendapatan sewa sebesar Rp32,88 miliar.
Di tengah kenaikan pendapatan, beban pokok LPCK turut meningkat 24,96% dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi Rp14,3 miliar. Hal ini membuat perseroan meraih laba kotor sebesar Rp263,68 miliar, masih naik 2,89% YoY.