Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Parkir di Zona Hijau, Saham BREN hingga GOTO Melaju

IHSG ditutup menguat 0,60% atau 43,33 poin ke level 7.287,19 pada perdagangan Jumat (8/11/2024). Saham BREN, GOTO, AMMN, hingga BRPT bertenger di zona hijau.
Investor mengamati pergerakan harga saham di Jakarta. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Investor mengamati pergerakan harga saham di Jakarta. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,60% atau 43,33 poin ke level 7.287,19 pada perdagangan Jumat (8/11/2024). Saham BREN, GOTO, AMMN, hingga BRPT bertenger di zona hijau sore ini.

Berdasarkan data RTI Infokom, sebanyak 289 saham menguat, 287 saham melemah, dan 204 saham stagnan. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran 7.265,58-7.350,36. Kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia tercatat menjadi Rp12.275 triliun.

Sejumlah saham pun mencetak kenaikan dobel digit pada perdagangan akhir pekan ini. Saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) naik 14,58% menjadi Rp6.875 per saham. Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) juga ditutup naik 3,28% menjadi Rp63 per saham.

Kemudian saham AMMN ikut menguat 3,45% ke level Rp9.000, saham BRPT naik 5,62% ke level Rp940 per saham, dan saham BRMS naik 13,07% ke level Rp450 per saham. 

Sementara itu, saham-saham perbankan seperti BMRI, BBRI, dan BBCA ditutup melemah sore ini. Saham BMRI turun 1,56% ke level Rp6.325 per saham, BBRI turun 0,66% ke level Rp4.520, dan saham BBCA melemah 0,98% ke level Rp10.075 per saham. 

Sebelumnya, Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menuturkan pelaku pasar perlu mewaspadai potensi koreksi indeks dan jangan terlalu agresif masuk ke pasar untuk saat ini.

Dia melanjutkan pemangkasan suku bunga acuan the Fed sebesar 25 bps pada Kamis (7/11/2024) dan pidato Gubernur The Fed Jerome Powell berpotensi sedikit meredam aksi jual hari ini. 

Pasalnya, dalam pidato pasca FOMC, Powell memberikan petunjuk bahwa The Fed belum melihat ada potensi perubahan atau pemburukan kondisi ekonomi, khususnya inflasi dan ketenagakerjaan yang signifikan di 2025. Hal ini yang sempat menjadi kekhawatiran pasar pasca kemenangan Donald Trump dalam Pemilu AS.

Dari dalam negeri, fokus pasar tertuju pada data domestik dari perlambatan pertumbuhan ekonomi ke 4,95% yoy di kuartal III/2024 yang menambah sentimen negatif di dalam negeri. 

Ekspektasi peningkatan konsumsi jelang natal dan tahun baru diharapkan sedikit memperbaiki selera investasi pelaku pasar di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper