Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menakar Prospek Saham BBRI, BBCA, BMRI dan BBNI usai Donald Trump Menang Pilpres AS 2024

Harga saham bank jumbo atau kelompok bank dengan modal inti (KBMI) IV seperti BBRI, BBCA, BMRI dan BBNI kompak jeblok pada Rabu (6/11/2024).
Seorang investor mengamati pergerakan harga saham di Jakarta, Rabu (21/8/2024). Bisnis/Arief Hermawan P
Seorang investor mengamati pergerakan harga saham di Jakarta, Rabu (21/8/2024). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Harga saham bank jumbo atau kelompok bank dengan modal inti (KBMI) IV seperti BBRI, BBCA, BMRI dan BBNI kompak jeblok pada penutupan perdagangan kemarin, Rabu (6/11/2024). Adapun, efek dari kemenangan Donald Trump pada Pemilu AS 2024  kali ini secara tidak langsung diproyeksi menekan kinerja perbankan Tanah Air.

Berdasarkan data RTI Business, pada akhir perdagangan Rabu (6/11/2024), saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) turun 2,34% ke level Rp4.600. Harga saham bank ini menjadi yang terendah dalam sebulan terakhir. 

Adapun, dalam sepekan, saham BBRI mencatatkan pelemahan sebesar 2,34% dan sepanjang tahun berjalan alias year-to-date saham BBRI memerah dengan penurunan 19,65%.

Sementara itu, pada hari yang sama PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) juga turun tupis 0,48% ke level Rp10.450 pada penutupan kemarin. Meski demikian, harga saham BBCA masih menguat 0,97% dalam sepekan, sedangkan secara year to date masih naik 11,17%. 

Selanjutnya, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) terpantau mengalami pelemahan sebesar 5,09% ke level Rp5.125. Harga saham BBNI ini turun 1,91% dalam sepekan atau 4,65% YtD.

Nasib yang sama juga dialami, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) yang bahkan mencatatkan penurunan harga saham paling dalam hingga 5,42% pada kemarin ke level Rp6.550. Adapun, harga saham BMRI dalam sepekan mengalami penurunan 2,94%, akan tetapi secara YtD menguat 8,26%. 

Senior Chartist Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan pergerakan harga saham bank memang dipengaruhi dinamika pemilihan presiden AS, di mana Donald Trump memenangkan pemilu kali ini.

Lebih lanjut, dia juga menuturkan bahwa Trump memiliki kecenderungan kuat untuk melakukan intervensi terhadap The Fed. Padahal, The Fed seharusnya bebas dari intervensi politik oleh eksekutif.

“Jadi ketika terjadinya intervensi ya bisa jadi The Fed akan lebih cenderung hati-hati dalam menerapkan kebijakan pelonggaran moneternya,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (6/11/2024). 

Nafan mengatakan bahwa pada era Trump sebelumnya, inflasi AS cenderung tinggi. Belum lagi, pada kala itu Trump belum mampu menangani lonjakan kasus Covid-19. 

Dia menyebut, jika The Fed bersikap terlalu hati-hati dalam pelonggaran moneter, bank mungkin menghadapi tantangan dalam mempertahankan net interest margin (NIM) yang optimal. 

Hal ini disebabkan oleh potensi suku bunga acuan yang tidak turun secara signifikan, sehingga ruang bagi bank untuk mendapatkan margin dari selisih suku bunga pinjaman dan simpanan menjadi lebih kecil.

“Tapi kembali lagi dengan adanya faktor potensi The Fed yang cenderung lebih prudent dalam menerapkan pelonggaran moneter, ya semestinya bukan benefit bagi perbankan dalam rangka mempertahankan progresif kinerja dari net interest margin,” pungkasnya. 

Mirae Asset Sekuritas Indonesia pun memberikan rekomendasi accumulative buy untuk saham BBCA, BMRI dan BBNI dengan target harga masing-masing Rp10.750; Rp7.075; Rp5.475. Untuk saham BBRI, rekomendasinya adalah buy on weakness dengan target harga Rp4.830.

-----

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arlina Laras
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper