Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proyek Ekspansi Panas Bumi Dimulai, BREN Target Serap Rp2,56 Triliun

Rencana serapan modal mencapai US$165 juta atau sekitar Rp2,56 trilun di akhir 2024 seiring dengan mulainya proyek ekspansi pembangkit panas bumi perseroan.
Ilustrasi energi panas bumi./ Dok. Bisnis
Ilustrasi energi panas bumi./ Dok. Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA — PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) telah menyerap belanja modal atau capital expenditure sebanyak US$52,4 juta atau sekitar Rp815,86 miliar (asumsi kurs Rp15.570 per dolar AS) sampai September 2024.

Rencanannya, emiten afiliasi Prajogo Pangestu itu bakal menghabiskan belanja modal sampai US$165 juta atau sekitar Rp2,56 trilun di akhir 2024 seiring dengan mulainya proyek ekspansi pembangkit panas bumi perseroan.

“Akhir tahun ini dikarenakan proyek ekspansi kami sudah akan mulai, capex tersebut kami perkirakan total sampai akhir tahun ini US$165 juta,” kata Direktur dan Corporate Secretary PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) Merly saat public expose daring, Kamis (24/10/2024).

Sampai kuartal ketiga 2024, Merly mengatakan sebagian besar belanja modal dialokasikan untuk kegiatan operasi eksiting sebesar US$33 juta. Sisanya sekitar US$19 juta untuk proyek pengembangan.

“Kami sedang ekspansi dari pada fasilitas kapasitas pembangkit panas bumi,” kata dia.

Sejumlah proyek pengembangan yang dimaksud Merly itu di antaranya terkonsolidasi pada program ekspansi Star Energy Geothermal sebesar 102,6 megawatt (MW) sampai 2026.

Rencananya, Star Energy bakal mengalokasikan dana mencapai US$346 juta atau sekitar Rp5,31 triliun (asumsi kurs Rp15.350 per dolar AS) untuk mengesekusi proyek pengembangan kapasitas setrum tersebut.

Ekspansi tambahan kapasitas setrum itu menyasar pada proyek penambahan 40 Megawatt (MW) di Salak Unit 7, bermitra dengan JO PT Timas Suplindo dan PT Rekayasa Industri. Rencanannya, bakal ada program penataan ulang injeksi di Salak.

Selanjutnya, ekspansi Wayang Windu unit 3 dengan tambahan 30 MW. Bermitra dengan PT Inti Karya Persada Teknik, Star Energy bakal mengoptimalkan fasilitas permukaan yang ada untuk meningkatkan kapasitas total.

Sementara program retrofit diarahkan untuk Wayang Windu Unit 1 dan 2, dengan potensi tambahan kapasitas 18,4 megawatt (MW).

Proyek itu bakal meningkatkan kapasitas setiap unit menjadi 124,5 MW. Star Energy menggandeng Konsorsium Fuji Electric Co. Ltd sebagai lead firm dan PT Wasa Mitra Engineering.

Selain itu, retrofit Salak Unit 4,5 dan 6 dengan peningkatan 7,2 MW. Proyek ini bermitra dengan PT Fuji Electric Indonesia.

Lalu, retrofit Darajat Unit 3 dengan rencana peningkatan kapasitas 7 MW. Star Energy menggandeng PT Mitsubishi Power Indonesia. Darajat diharapkan memiliki kapasitas sebesar 129 MW, dari kemampuan saat ini di level 122 MW.

Berdasarkan keterangan dari manajemen BREN, sejumlah proyek ekspansi itu bakal meningkatkan kapasitas dari 230,5 MW menjadi 278,9 MW di Wayang Windu, dari 381 MW menjadi 428,2 MW di Salak, dan dari 274,5 MW menjadi 281,5 MW di Darajat.

Pengembangan proyek-proyek ini sesuai dengan syarat dan ketentuan Kontrak Operasi Bersama (KOB), yang memungkinkan Star Energy Geothermal untuk meningkatkan kapasitas hingga 400 MW di Wayang Windu, 495 MW di Salak, dan 330 MW di Darajat.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper