Bisnis.com, JAKARTA — Setoran dividen interim sekitar Rp1,48 triliun dari PT United Tractors Tbk. (UNTR) akan mengalir ke PT Astra International Tbk. (ASII).
Astra International merupakan pengendali saham UNTR. Jumlah yang ASII pegang sebanyak 2,21 miliar lembar (2.219.317.358) atau setara dengan 59,50% hingga akhir Agustus 2024.
Dengan asusmsi kepemilikan tersebut tidak berubah, Astra International ditaksir mendapatkan jatah sekitar Rp1,48 triliun dari agenda pembagian dividen interim United Tractors pada 2024.
Sebagaimana dikatahui, PT United Tractors Tbk. (UNTR) berencana membagikan dividen interim tahun buku 2024 senilai Rp2,42 triliun atau setara Rp667 per saham kepada para investor.
"Dividen interim per saham adalah sebesar Rp667 per saham," kata Corporate Secretary UNTR Sara K. Loebis, Jumat (27/9/2024).
Berdasarkan jadwal pembagian dividen interim United Tractors (UNTR) 2024, cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi jatuh pada hari ini, Senin (7/10/2024).
Baca Juga
Kemudian, cum dividen di pasar tunai pada Rabu (9/10/2024). Jadwal itu bersamaan dengan recording date.
Dengan demikian, para pemegang saham UNTR yang berhak dijadwalkan mendapatkan jatah pembagian dividen interim 2024 pada 24 Oktober 2024.
UNTR juga menjelaskan data keuangan per 30 Juni 2024 yang digunakan untuk membagikan dividen adalah laba bersih sebesar Rp9,53 triliun, dengan saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar Rp70,51 triliun.
Adapun, apabila dibandingkan dengan dividen interim UNTR pada tahun buku 2023 maka jumlah dividen interim tahun buku 2024 yang dibagikan UNTR ini berjumlah lebih kecil. Pada tahun buku 2023, UNTR membagikan dividen interim sebesar Rp701 per saham atau dengan total Rp2,54 triliun.
Sementara itu, besaran dividen yield dari UNTR adalah 2,4%. Nilai dividen yield ini didapatkan dengan membandingkan nilai dividen per saham dengan harga saham yang dimiliki. Dividen yield menjadi salah satu ukuran berapa persen keuntungan yang diperoleh dari investasi saham.
_________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
