Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Capai Level Terkuat Selama 2024, Outflow Asing Hanya Temporer

Rata-rata nilai tukar rupiah pada pekan keempat September 2024 mencapai level terkuat selama tahun ini, dan diprediksi akan terjaga hingga 2025.
Karyawan menghitung uang rupiah usai acara Peresmian Relokasi Bank Mega Syariah Kantor Cabang Pembantu (KCP) Kelapa Gading di Jakarta, Senin (10/6/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan menghitung uang rupiah usai acara Peresmian Relokasi Bank Mega Syariah Kantor Cabang Pembantu (KCP) Kelapa Gading di Jakarta, Senin (10/6/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Rata-rata nilai tukar rupiah pada pekan ke-4 September, merupakan level terkuat selama 2024, yang diprediksi berpotensi terjaga hingga 2025.

Chief Economist The Indonesia Economic Intelligence (IEI) Sunarsip dalam risetnya menyatakan bahwa sampai dengan 27 September 2024, nilai tukar rupiah masih melanjutkan tren penguatannya. 

"Secara year to date [YtD], dibandingkan posisi akhir 2023, rata-rata nilai tukar rupiah sampai dengan minggu ke-4 September 2024 menguat sebesar 1,14% [YtD] dibandingkan posisi Desember 2023 dan merupakan level terkuat selama 2024," katanya dalam riset, Senin (30/9/2024). 

Dia menjelaskan bahwa secara umum, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih memiliki potensi menguat dan bergerak stabil sampai dengan akhir 2024 seiring dengan membaiknya inflasi. 

Menurutnya, momentum stabilitas dan penguatan nilai tukar rupiah tersebut diperkirakan akan tetap terjaga pada 2025.

Sunarsip menjelaskan bahwa kecenderungan penguatan tersebut antara lain dipengaruhi oleh sentimen faktor positif baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. 

Dari dalam negeri, dia mengungkap sentimen penggerak rupiah antara lain berasal penguatan posisi cadangan devisa dan tingkat inflasi yang cenderung menurun.

Sementara itu, sentimen dari luar negeri dipengaruhi oleh kebijakan penurunan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (the Federal Reserve) pada September 2024 ini.

Kemudian, dia menjelaskan bahwa dengan rata-rata nilai tukar rupiah menguat pada pekan ke-4 September 2024, terjadi capital outflow atau aliran modal keluar. Dia memperkirakan, capital outflow tersebut merupakan efek sementara dari penurunan BI Rate.

Bank Indonesia mengambil kebijakan menurunkan suku bunga acuannya (BI Rate) sebesar 25 bps sehingga BI Rate menjadi 6,00%, pada 18 September lalu. 

Berdasarkan data dalam risetnya, perkembangan nilai tukar 23-27 September 2024 pada Kamis, (26/9/2024) rupiah ditutup pada level (bid) Rp15.160 per dolar AS.

Sementara itu, rupiah dibuka pada level (bid) Rp15.070 per dolar AS pada Jumat pagi (27/9/2024). Yield SBN 10 tahun naik di 6,47%.

Adapun Sunarsip menyimpulkan bahwa secara umum, nilai tukar rupiah masih memiliki potensi menguat dan bergerak stabil sampai dengan akhir 2024 dan diperkirakan akan tetap terjaga pada 2025.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper