Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Bisnis-27 ditutup melemah ke level 594,2 pada perdagangan hari ini, Senin (30/9/2024). Indeks kali ini ditekan kontraksi sebagian besar saham kapitalisasi jumbo seperti PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) hingga PT Barito Pacific Tbk. (BRPT).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks hasil kerja sama bursa dengan harian Bisnis Indonesia ini ditutup melemah 2,05% ke level 594,2.
Indeks bergerak di kisaran 594,2 sampai dengan 603,91 pada perdagangan hari ini. Tercatat 3 saham menguat, 21 terkoreksi, dan 3 saham stagnan.
Seperti diketahui, kapitalisasi pasar dari indeks Bisnis-27 saat ini telah menembus angka sekitar Rp4.780,03 triliun. Adapun, nilai transaksi harian berada di kisaran Rp8,09 triliun yang melibatkan 1,8 miliar saham.
Sampai pada penutupan perdagangan, saham BBRI dan BBCA terkontraksi cukup lebar masing-masing 2,94% ke level Rp4.950 per lembar dan Rp10.325 per lembar. BBRI menghimpun transaksi Rp3 triliun dan BBCA mencatat Rp2 triliun transaksi.
Kontraksi harga saham yang paling dalam dicatat oleh PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) dan emiten afiliasi konglomerat Prajogo Pangestu BRPT.
Baca Juga
Harga saham MAPI turun sampai 3,83% ke level Rp1.760 per lembar dan BRPT susut sampai 3,67% ke level Rp1.050 per lembar. MAPI menghimpun transaksi sebesar Rp70 miliar dan BRPT mencatatkan transaksi mencapai Rp86 miliar.
Sementara itu, emiten yang menopang indeks kali ini di antaranya PT Indah Kiat Pulp Paper Tbk (INKP), PT Vale Indonesia Tbk (INCO) hingga PT Aneka Tambang Tbk (ANTM).
INKP mencatatkan penguatan saham 1,45% yang diikuti kenaikan harga saham minor dari INCO dan ANTM masing-masing 1,24% dan 0,68%.
Di sisi lain, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun tajam menuju level 7.527,93 pada penutupan hari ini. Indeks komposit itu terkontraksi 2,2% dari perdagangan Jumat (27/9) pekan lalu.
_________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
