Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Erick Thohir - Anindya Bakrie Buka Peluang Kerja Sama Proyek BUMN & Kadin

Erick Thohir dan Anindya Bakrie membuka pintu kerja sama antara Kementerian BUMN dan Kadin Indonesia untuk menggarap proyek perusahaan pelat merah ke depan.
Erick Thohir dan Anindya Bakrie membuka pintu kerja sama antara Kementerian BUMN dan Kadin Indonesia untuk menggarap proyek perusahaan pelat merah ke depan. /Bisnis - Eusebio Chrysnamurti.
Erick Thohir dan Anindya Bakrie membuka pintu kerja sama antara Kementerian BUMN dan Kadin Indonesia untuk menggarap proyek perusahaan pelat merah ke depan. /Bisnis - Eusebio Chrysnamurti.

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia hasil munaslub, Anindya Bakrie, mengungkapkan adanya peluang kerja sama investasi dari kedua pihak.

Erick menyampaikan bahwa harus ada improvisasi yang dilakukan Kementerian BUMN ke depan, salah satunya menyatukan basis data antara kementerian dengan Kadin Indonesia.

“Supaya ketika ada tender-tender kami buka selebar-lebarnya, sehingga peran swasta dan UMKM bisa menjadi bagian. Tentu dengan satu kesepakatan yakni good corporate governance dan juga transparansi,” ujarnya kepada awak media di Jakarta, Senin (30/9/2024).

Sementara itu, Anindya melihat banyaknya peluang kerja sama antara Kadin dengan Kementerian BUMN. Hal tersebut mengingat banyaknya proyek perusahaan pelat merah, yang dianggap potensial untuk digarap bersama dengan anggota Kadin.

“Tadi kami bicara bagaimana menyatukan database, misalnya. Apabila nanti ada program-program investasi yang skalanya pas, anggota kami juga pasti ingin berpartisipasi. Tapi intinya, bagaimana bisa membangun perekonomian agar bisa lebih maju lagi,” ucapnya.

Sampai dengan tahun lalu, Kementerian BUMN melaporkan sebanyak 65 perusahaan pelat merah, yang disebut secara kolektif portofolio BUMN, membukukan total pendapatan usaha sebesar Rp2.932,64 triliun. Jumlah ini naik 0,47% secara tahunan.

Kinerja pendapatan itu ditopang oleh segmen penjualan yang meraih Rp1.983,11 triliun dan pendapatan dari BUMN industri keuangan sebesar Rp452,9 triliun.

Sementara itu, beban pokok pendapatan portofolio BUMN mencapai Rp1.951,57 triliun atau turun 1,61% year on year (YoY). Dengan demikian, total laba kotor yang diraih perusahaan pelat merah mencapai Rp981,07 triliun, tumbuh 4,87% YoY pada 2023.

Setelah diakumulasikan dengan pendapatan dan beban lain-lain, sebanyak 65 BUMN mencetak laba tahun berjalan sebesar Rp327,12 triliun. Perolehan tersebut meningkat 5,87% YoY dari capaian laba tahun sebelumnya yakni Rp308,99 triliun.

Dari sisi neraca keuangan, total aset portofolio BUMN mencapai Rp10.401,50 triliun atau naik 6,26% secara tahunan. Liabilitas juga meningkat 4,03% YoY menjadi Rp6.957,43 triliun, sementara ekuitas mencapai Rp3.444,07 triliun atau naik 11,07%.

Adapun, arus kas setara kas portofolio BUMN pada akhir 2023 mencapai Rp714,96 triliun atau turun 8,23% secara tahunan dari posisi sebelumnya Rp779,04 triliun.

Dalam laporan ini, Kementerian BUMN menjelaskan bahwa laporan keuangan gabungan merefleksikan posisi dan kinerja keuangan portofolio BUMN sepanjang tahun lalu. Untuk itu, laporan telah memperhitungkan eliminasi saldo atas transaksi antara BUMN.

_________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper