Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks Bisnis-27 Tancap Gas, Saham ASII, BRIS & BBCA Pesta Cuan

Indeks Bisnis-27 menguat seiring kenaikan IHSG sebesar 0,62% atau 48,75 poin ke 7.877,88.
Investor mengamati pergerakan harga saham di Jakarta. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Investor mengamati pergerakan harga saham di Jakarta. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Bisnis-27 dibuka menguat sejalan dengan kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis (19/9/2024). Beberapa saham yang melonjak, antara lain ASII, BRIS, dan BBCA. 

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks hasil kerja sama Bursa dengan harian Bisnis Indonesia ini dibuka naik 1,30% atau 7,97 poin ke level 618,96. Tercatat 19 saham menguat, 6 saham terkoreksi, dan 2 stagnan. 

Saham yang naik, antara lain, PT Astra International Tbk. (ASII) sebesar 2,96% ke Rp5.225, lalu PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) naik 2,90% ke Rp3.190, dan saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) meningkat 2,38% menuju Rp10.750. 

Adapun saham yang melemah, di antaranya PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) turun 4,14% ke Rp810, saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) sebesar 1,86% menjadi Rp3.690 dan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) terkoreksi 1,26% ke Rp3.910. 

Di sisi lain, IHSG dibuka menguat sebesar 0,62% atau 48,75 poin menuju posisi 7.877,88 sesaat setelah pembukaan. Pada perdagangan hari ini, IHSG dibuka pada level 7.829,13 dan sempat bergerak ke posisi tertingginya yakni 7.887,18.

Tercatat, sebanyak 245 saham menguat, 82 saham menurun, dan 179 saham bergerak di tempat. Adapun kapitalisasi pasar alias market cap mencapai Rp13.467,59 triliun. 

Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan memperkirakan IHSG rawan terkoreksi pada perdagangan hari ini dan bergerak di rentang 7.800 – 7.850. Sell-on-news juga berpotensi terjadi terhadap indeks komposit pada Kamis (19/9/2024). 

Dari dalam negeri, dia mengatakan pasar masih mencerna asumsi makro dalam RAPBN 2025. Pertumbuhan ekonomi diperkirakan mencapai 5,2% YoY, inflasi terkendali di level rendah 2,5% YoY, SBN 10 tahun sebesar 7% dan nilai tukar diasumsikan Rp16.000 per dolar AS. 

“Kondisi ini mengindikasikan pandangan konservatif terhadap potensi pelonggaran kebijakan moneter pada tahun 2025,” ujar Valdy dalam publikasi riset harian.

 

---------------------------

 

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper