Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Target Jumbo Dividen BUMN 2025 Berpotensi Sengat Saham Pelat Merah

Keputusan pemerintah mengerek target dividen BUMN menjadi Rp90 triliun pada 2025 menjadi katalis positif bagi saham pelat merah.
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan saham PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Senin (10/6/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan saham PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Senin (10/6/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Peningkatan setoran dividen BUMN 2025 yang dipatok sebesar Rp90 triliun berpotensi menyengat kinerja saham-saham pelat merah pada semester II/2024. 

Menteri BUMN Erick Thohir, dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR, Senin (2/9/2024) mengatakan Badan Anggaran alias Banggar menetapkan target dividen tahun depan sebesar Rp90 triliun. Nilai ini naik 4,85% dibandingkan dengan setoran 2024 yakni Rp85,84 triliun. 

Nilai dividen itu juga melampaui target di Nota Keuangan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025. Dalam rancangan ini, pendapatan pos kekayaan negara dipisahkan yang berasal dari dividen BUMN ditaksir mencapai Rp86 triliun.

Head Riset Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas memandang bahwa kenaikan setoran dividen BUMN 2025 akan menjadi katalis positif bagi saham perusahaan pelat merah karena adanya asumsi pertumbuhan kinerja ke depan. 

“Artinya, ada asumsi kinerja akan bertumbuh karena kenaikan rasio pembayaran dividen. Respons pasar positif atas target tersebut dan indeks ini pun sudah menguat hampir 10% dalam dua bulan terakhir,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (3/9/2024). 

Berdasarkan data Bloomberg Terminal, indeks BUMN 20 atau IDX BUMN 20 membukukan pertumbuhan sebesar 5,33% selama periode 1 – 30 Agustus 2024. Kenaikan tersebut membuat indeks parkir di level 405,85 hingga akhir perdagangan Agustus.

Sementara itu, pada perdagangan kemarin, Senin (2/9), IDX BUMN 20 ditutup menguat 0,82% menuju level 409,16. Kenaikan tersebut memperkecil pelemahan indeks menjadi 1,72% sepanjang tahun berjalan alias year-to-date (YtD). 

Sukarno menuturkan Indeks BUMN 2024 berpeluang melanjutkan penguatannya pada semester II/2024. Selain tersengat katalis peningkatan dividen tahun depan, indeks juga akan meraih sentimen dari ekspektasi pemotongan suku bunga The Fed. 

“Dari asing juga sudah terus mengakumulasikan saham-saham blue chip perbankan dan sektor lainnya yang mengindikasikan sinyal yang kuat untuk prospek IHSG [indeks harga saham gabungan], begitu juga Indeks BUMN 20,” ucapnya. 

Sejumlah saham pelat merah yang dapat dicermati investor, menurut Kiwoom Sekuritas, antara lain BBRI, BBNI, BMRI, BBTN, TLKM, SMGR, PGAS, dan JSMR. 

 

---------------------------

 

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper