Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Astra International (ASII) Serap Capex Rp12,3 Triliun Semester I/2024

Astra International (ASII) telah menyerap capex sebesar Rp12,3 triliun pada semester I/2024. Mayoritas diperuntukkan ke sektor alat berat dan pertambangan.
Astra International (ASII) telah menyerap capex sebesar Rp12,3 triliun pada semester I/2024. Mayoritas diperuntukkan ke sektor alat berat dan pertambangan./Toyota Astra
Astra International (ASII) telah menyerap capex sebesar Rp12,3 triliun pada semester I/2024. Mayoritas diperuntukkan ke sektor alat berat dan pertambangan./Toyota Astra

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten konglomerasi, PT Astra International Tbk. (ASII) telah menyerap dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp12,3 triliun pada semester I/2024. Mayoritas serapan dana capex diperuntukkan ke sektor alat berat dan pertambangan.

Presiden Direktur Astra International Djony Bunarto Tjondro mengatakan dana capex investasi yang dianggarkan perseroan pada 2024 setelah penyesuaian mencapai Rp37 triliun. Adapun, hingga semester I/2024, dana capex yang sudah terserap mencapai Rp12,3 triliun atau mencapai 33,24%.

"Sebagian besar, 70% [dana capex] yang terserap ke sektor alat berat dan pertambangan, sisanya tersebar di bisnis perkebunan dan sales operation," kata Djony dalam paparan publik pada Kamis (8/8/2024).

Di bisnis alat berat dan tambang, Astra sendiri memiliki anak usaha yakni PT United Tractors Tbk. (UNTR).

Sebelumnya, Head of Investor Relations ASII Tira Ardianti mengatakan ASII akan menggelontorkan capex dalam jumlah besar pada akhir tahun. Kendati demikian, dana itu akan dibelanjakan berdasarkan kebutuhan serta melihat dinamika pasar.

"Ada capex yang baru akan dibelanjakan dalam jumlah besar mungkin menjelang akhir tahun. Ada juga capex yang bisa jadi ditunda dulu belanjanya di semester ini dengan melihat kebutuhan atau dinamika pasar, jadi tidak ada formula fixed-nya," katanya.

Sementara itu, menurutnya untuk penggunaan anggaran investasi, ASII juga akan bergantung pada kesiapan proyek-proyek yang tengah dijalankan oleh perseroan.

Sebagaimana diketahui, pada semester I/2024, ASII telah membukukan penurunan laba bersih dan pendapatan. Tercatat, laba bersih ASII turun 9,12% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp15,85 triliun pada semester I/2024, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp17,44 triliun.

Pendapatan ASII juga 1,49% menjadi Rp159,96 triliun, dibandingkan periode sama 2023 sebesar Rp162,39 triliun.

Secara terperinci berdasarkan segmen, pendapatan ASII ditopang dari segmen otomotif sebesar Rp65 triliun, disusul alat berat dan pertambangan Rp64,51 triliun, dan jasa keuangan sebesar Rp15,91 triliun. Selanjutnya diikuti segmen agribisnis Rp10,31 triliun, disusul infrastruktur Rp4,05 triliun, teknologi informasi sebesar Rp1,28 triliun, dan properti Rp520 miliar.

Pendapatan itu dikurangi biaya eliminasi sebesar Rp1,64 triliun. Sejalan turunnya pendapatan, beban pokok ASII juga turun 1,10% menjadi Rp124,36 triliun, dibandingkan 6 bulan pertama 2023 sebesar Rp125,76 triliun.

Alhasil, laba bruto ASII tercatat sebesar Rp35,6 triliun, atau turun 2,81% menjadi Rp36,63 triliun.

________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper