Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indika Energy (INDY) Alirkan Capex US$47,7 Juta Semester I/2024

Indika Energy (INDY) menyampaikan telah menyerap belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$47,7 juta semester I/2024. Apa saja penggunaannya?
Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics of Finance (Indef) Tauhid Ahmad (kiri) dan Wakil Direktur Utama PT Indika Energy Tbk. Azis Armand menyampaikan paparan saat mengikuti diskusi pada acara Bisnis Indonesia Business Challenges (BIBC) 2024 di Jakarta, Kamis (23/11/2023). Bisnis/Arief Hermawan P
Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics of Finance (Indef) Tauhid Ahmad (kiri) dan Wakil Direktur Utama PT Indika Energy Tbk. Azis Armand menyampaikan paparan saat mengikuti diskusi pada acara Bisnis Indonesia Business Challenges (BIBC) 2024 di Jakarta, Kamis (23/11/2023). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Indika Energy Tbk. (INDY) menyampaikan telah menyerap belanja modal atau capital expenditure sebesar US$47,7 juta sepanjang semester I/2024 atau setara Rp781,9 miliar (kurs Jisdor Rp16.394 per 30 Juni 2024).

Dalam keterangan resminya, INDY menyampaikan sepanjang semester I/2024 telah menyerap capex sebesar US$47,7 juta, dengan 77% di antaranya digunakan untuk mengembangkan bisnis non-batu bara. Bisnis tersebut termasuk Indika Mineral Investindo, terutama untuk proyek Awak Mas sebesar US$28,7 juta. 

Lalu untuk Indika Nature sebesar US$3,1 juta, dan selebihnya untuk Ilectra Motor Grup (IMG) dan Kalista.

Wakil Direktur Utama dan CEO Grup Indika Energy Azis Armand mengatakan Indika Energy terus mengkaji strategi operasional untuk memastikan dapat selalu beradaptasi dengan situasi yang dinamis dan terus berkembang. 

"Kami percaya bahwa diversifikasi portofolio perusahaan akan memberikan hasil positif dalam jangka panjang dan nilai tambah yang berkelanjutan bagi seluruh stakeholders," kata Azis dalam keterangan resminya.

INDY juga melaporkan selama Mei dan Juli 2024, Kabupaten Luwu di Sulawesi Selatan, daerah operasi proyek Awak Mas, telah mengalami serangkaian banjir dan tanah longsor. Bencana alam ini berdampak pada kehidupan masyarakat sekitar serta infrastruktur yang diperlukan untuk pengembangan proyek. 

Pada saat ini, pembangunan proyek telah dilanjutkan secara bertahap. Meskipun terjadi beberapa penundaan, INDY mengestimasi proyek Awak Mas dapat dimulai operasinya pada tahun 2026.

Sebagai informasi, INDY membukukan laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$21 juta dan laba inti sebesar US$21 juta pada semester I/2024.

Indika Energy membukukan pendapatan US$1,196 miliar, atau menurun 28,5% dari US$1,67 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan Pendapatan terutama disebabkan oleh penurunan kontribusi dari Kideco dan Indika Indonesia Resources, akibat penurunan harga jual batu bara Kideco dan divestasi Multi Tambangjaya Utama (MUTU). 

Harga jual rata-rata (average selling price/ASP) batu bara Kideco turun 23,9% menjadi US$62,6 per ton di 6 bulan 2024 dengan volume penjualan 14,8 juta ton, sejalan dengan rencana produksi tahun 2024 yang telah disetujui dalam RKAB oleh Kementerian ESDM yaitu 29,4 juta ton. 

Dari volume tersebut, Kideco memasarkan 5,5 juta ton batu bara atau 37% di antaranya untuk pasar domestik atau melebihi Domestic Market Obligation (DMO) batu bara yaitu sebesar 25%. 

Sementara itu, volume penjualan batu bara untuk pasar ekspor mencapai 63% dengan negara tujuan China, India, Korea Selatan, dan negara-negara Asia Tenggara lainnya. Pada tahun 2024, kinerja MUTU hanya dikonsolidasikan selama 2 bulan, setelah diselesaikannya proses divestasi pada Februari 2024.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper