Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Astra (ASII) Buka-bukaan Rencana Investasi, Siapkan Dana Rp32 Triliun

Astra (ASII) membeberkan rencana investasi perseroan dengan menyiapkan dana capex dan investasi Rp32 triliun.
Menara Astra/Dok. Astra International
Menara Astra/Dok. Astra International

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten konglomerasi, PT Astra International Tbk. (ASII) buka-bukaan terkait rencana investasi yang akan dilakukan oleh perseroan ke depannya. ASII pun membidik sejumlah sektor potensial untuk investasi.

Head of Investor Relations ASII Tira Ardianti mengatakan, pada tahun ini, perseroan menyiapkan anggaran untuk investasi dan belanja modal (capital expenditure/capex) senilai Rp32 triliun.

Kendati demikian, menurutnya, dalam berinvestasi, Grup Astra akan melakukan dengan cermat dan hati-hati, serta investasi yang ditarget juga harus sesuai dengan kriteria investasi perseroan. ASII akan berfokus pada sektor-sektor yang sejalan dengan pembangunan ekonomi Indonesia.

"Kami ingin, investasi baru kami dapat bersinergi dengan ekosistem Astra yang sudah ada dan ikut berperan dalam ekosistem. Tentunya investasi tergantung juga dengan peluang yang tersedia dan setiap peluang investasi akan memiliki jangka waktunya masing-masing," ujar Tira kepada Bisnis, dikutip Sabtu (3/8/2024).

Sebagai pengingat, pada 2023 lalu, ASII melakukan investasi yang cukup agresif di berbagai sektor untuk menunjang bisnis perseroan. Misalnya, di lini bisnis otomotif, ASII mengakuisisi OLX untuk memperkuat ekosistem bisnis mobil bekas.

Kemudian, di lini bisnis properti, ASII melalui PT Astra Land Indonesia (ALI) mengakuisisi Hotel Mandarin Oriental di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat senilai Rp1,27 triliun pada Juni 2023.

Tak hanya itu, Grup Astra melalui UNTR juga melakukan investasi di sektor energi baru terbarukan (EBT) seperti PLTA milik PT Arkora Hydro Tbk. (ARKO), geotermal, dan juga nikel.

"Selanjutnya, kami juga melihat peluang-peluang di sektor yang baru bagi kami seperti healthcare atau layanan kesehatan. Kami sudah lakukan inisiatif investasi pada jaringan rumah sakit Hermina dan Halodoc sebagai platform layanan kesehatan terintegrasi," jelas Tira. 

Adapun, dari total dana capex dan investasi yang disiapkan Astra sebesar Rp32 triliun tahun ini, anggaran capex yang sudah terserap pada semester I/2024 sebesar Rp9 triliun untuk peremajaan alat berat di anak usaha, PT United Tractors Tbk. (UNTR).

Tira pun membeberkan bahwa perseroan akan menggelontorkan capex dalam jumlah besar pada akhir tahun. Meski demikian, dana itu akan dibelanjakan berdasarkan kebutuhan serta melihat dinamika pasar. 

"Ada capex yang baru akan dibelanjakan dalam jumlah besar mungkin menjelang akhir tahun. Ada juga capex yang bisa jadi ditunda dulu belanjanya di semester ini dengan melihat kebutuhan atau dinamika pasar, jadi tidak ada formula fixed-nya," pungkasnya.

Menilik laporan keuangannya, sejatinya ASII memiliki posisi kas yang cukup kuat untuk mendukung rencana investasi. Kas dan setara kas akhir periode ASII sebesar Rp53,11 triliun, naik dibandingkan semester I/2023 sebesar Rp51,86 triliun.

Adapun, laba bersih ASII turun 9,12% secara year-on-year (yoy) menjadi Rp15,85 triliun pada semester I/2024, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp17,44 triliun.

Turunnya laba bersih ASII sejalan dengan pendapatan perseroan yang turun 1,49% menjadi Rp159,96 triliun, dibandingkan periode sama 2023 sebesar Rp162,39 triliun. Pendapatan ASII turun karena tertekan pelemahan di pasar otomotif dan harga komoditas batu bara.

---

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper