Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Astra Otoparts (AUTO) Serap Capex Rp295 Miliar Semester I/2024

Astra Otoparts (AUTO) telah merealisasikan sejumlah belanja modal rutin sampai dengan akhir semester I/2024.
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Rabu (10/7/2024). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Rabu (10/7/2024). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten komponen otomotif Grup Astra, PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO) menyampaikan telah merealisasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp295 miliar sepanjang semester I/2024.

Direktur Astra Otoparts Sophie Handili mengatakan sampai dengan akhir Juni 2024 total capex yang terealisasi sekitar 59% dari total Rp500 miliar pada tahun ini.

"Realisasi belanja modal mayoritas digunakan untuk capex rutin seperti capability, automation, maupun digitalisation yang sedang kami kembangkan," ujarnya kepada Bisnis, Kamis (1/8/2024).

Menilik kinerja keuangannya, laba bersih AUTO melejit 26,48% secara year-on-year (YoY) menjadi Rp1,01 triliun, dibandingkan periode 6 bulan pertama 2023 sebesar Rp801,55 miliar. 

Di lain sisi, pendapatan AUTO turun tipis 2% menjadi Rp9,19 triliun, dibandingkan periode sama 2023 sebesar Rp9,38 triliun. 

Secara terperinci berdasarkan segmen, pendapatan AUTO ditopang dari manufaktur komponen otomotif sebesar Rp5,25 triliun, diikuti segmen perdagangan sebesar Rp4,66 triliun. Pendapatan itu dikurangi biaya eliminasi sebesar Rp731,06 miliar.

"Di samping keuntungan dari operasional, pada semester I/2024 perseroan juga membukukan keuntungan atas penjualan tanah dan bangunan yang sudah tidak digunakan untuk kegiatan manufaktur," katanya.

Tanpa memperhitungkan keuntungan dari penjualan tanah dan bangunan tersebut, AUTO mencatatkan laba bersih konsolidasian sebesar Rp860 miliar pada semester I/2024, tumbuh 6,8% dari laba bersih konsolidasian semester I/2023 sebesar Rp800 miliar.

Adapun, penjualan pihak ketiga lokal AUTO naik menjadi Rp5,59 triliun, sedangkan penjualan ekspor juga naik menjadi Rp819,01 miliar dibandingkan semester I/2023 sebesar Rp530,8 miliar.

Menurut Sophie, kenaikan penjualan ekspor meningkat seiring dengan kenaikan permintaan dari negara tujuan ekspor dan AUTO juga turut mengembangkan portofolio produk di negara tujuan ekspor. Selain itu, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga berdampak positif terhadap ekspor tersebut. 

"Kami juga terus mencari peluang pada negara tujuan ekspor baru untuk meningkatkan penjualan di masa depan," katanya.

Terkait rencana ekspansi pada paruh kedua 2024, Sophie mengatakan AUTO akan memperbanyak jumlah outlet melalui jaringan Shop and Drive maupun Astra Otoservice. 

Selain itu, lanjutnya, AUTO juga melakukan diversifikasi bisnis alat-alat kesehatan dan komponen non-otomotif, serta terus meningkatkan operational excellence. Kendati demikian, menurutnya kinerja perseroan pada semester II/2024 dihadapi tantangan pelemahan daya beli masyarakat.

"Sampai saat ini, daya beli masyarakat untuk membeli kendaraan baru masih menjadi tantangan bagi kami," jelasnya.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper