Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Bank Jago (ARTO) Ditopang Ekosistem GOTO dan Bibit

PT Bank Jago Tbk. (ARTO) menilai masuknya ekosistem PT Goto Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) dan Bibit telah berkontribusi pada pertumbuhan bisnis.
Nasabah beraktivitas di depan logo PT Bank Jago Tbk. di Jakarta, Kamis (11/1/2024). Bisnis/Abdurachman
Nasabah beraktivitas di depan logo PT Bank Jago Tbk. di Jakarta, Kamis (11/1/2024). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Jago Tbk. (ARTO) menilai masuknya ekosistem PT Goto Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) dan Bibit telah berkontribusi pada pertumbuhan bisnis.

Direktur Utama Bank Jago Arief Harris Tandjung menegaskan kedua ekosistem tersebut telah menopang kinerja perseroan dalam 6 bulan terakhir.

"Ekosistem GoTo serta platform reksadana online Bibit yang terhubung secara seamless dengan Aplikasi Jago, memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan bisnis Bank jago. Ini terlihat salah satunya dari jumlah nasabah funding Aplikasi Jago yang sebanyak 66% berasal dari mitra ekosistem,” ungkap Direktur Utama Bank Jago Arief Harris Tandjung dalam keterangan resmi, Jumat (26/7/2024). 

Menurutnya model bisnis yang menggunakan kolaborasi dengan ekosistem digital menjadi kunci pertumbuhan Bank Jago dalam meningkatkan kinerja. Sampai dengan Juli 2024 Bank Jago telah memiliki nasabah funding melalui Aplikasi Jago lebih dari 10 juta dan jika dihitung termasuk nasabah lending, total nasabah Bank Jago mencapai 12,5 juta.

Selain itu, total dana pihak ketiga (DPK) Bank Jago mencapai Rp14,8 triliun atau tumbuh 47% dibandingkan dengan perolehan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp10,1 triliun. Dari total DPK tersebut, lebih dari 61% atau sebesar Rp9,1 triliun merupakan current account and savings account (CASA), sedangkan sisanya 39% atau Rp5,7 triliun merupakan simpanan nasabah dalam bentuk deposito.

Selain itu, lanjut Arief, skema partnership atau channeling yang semakin erat dengan ekosistem dan platform digital, perusahaan pembiayaan, dan lembaga keuangan lainnya sehingga mendorong penyaluran kredit Bank Jago. Pada paruh pertama 2024, kredit Bank Jago tumbuh secara tahunan sebesar 40% atau mencapai Rp15,7 triliun dari Rp11,2 triliun pada semester I-2004.

Walaupun ekspansif, Bank Jago tetap menjaga kualitas penyaluran kredit. “Penyaluran kredit dilakukan secara berkualitas dan mengutamakan prinsip kehati-hatian. Ini tercermin dari rendahnya rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross yang sebesar 0,4%,” tutur Arief.

Arief melanjutkan, pihaknya menggabungkan cara-cara digital dengan fundamental keuangan yang kuat. Cara ini dianggap mampu menjaga konsistensi pertumbuhan yang positif dan berkualitas. “Ini semakin memperkuat keyakinan kami bahwa inovasi dan kolaborasi dalam ekosistem digital merupakan model bisnis yang tepat buat Bank Jago,” tandasnya.

Dengan terjaganya pertumbuhan kredit yang berkualitas, Bank Jago sukses membukukan laba bersih setelah pajak (net profit after tax) sebesar Rp50 miliar atau tumbuh 23% dari perolehan semester I 2023 sebesar Rp41 miliar.

Dengan berbagai pencapaian positif tersebut, total aset Bank Jago meningkat 29% menjadi Rp24,2 triliun dari posisi semester pertama tahun sebelumnya yang sebesar Rp18,9 triliun. Rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) mencapai 50%, menunjukkan kuatnya tingkat permodalan untuk mendukung ekspansi bisnis ke depan.

“Sebagai bank berbasis teknologi Bank Jago tidak akan berhenti melakukan inovasi dan kolaborasi dengan ekosistem digital. Kami percaya kombinasi kedua hal tersebut dengan manajemen risiko dan tata kelola yang baik, merupakan landasan yang kuat bagi Bank Jago untuk bertumbuh lebih tinggi lagi,” ujar Arief.

----------

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper