Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian BUMN memberikan kisi-kiri restrukturisasi sejumlah BUMN pada 2024. Ada tiga BUMN yang sedang dilakukan restrukturisasi pada tahun ini yakni Biofarma Grup, Waskita(WSKT) dan Krakatau Steel (KRAS).
Merujuk pada data Kementerian BUMN dikutip Jumat (12/7/2024), restrukturisasi BUMN Farmasi, Waskita (WSKT) dan Krakatau Steel (KRAS) ditargetkan rampung pada kuartal III/2024.
Selain restrukturisasi ketiga BUMN itu, Kementerian BUMN menargetkan integrasi BUMN dapat dilakukan pada kuartal III/2024 khususnya untuk klaster 1 yakni Hutama Karya (Persero) dan Waskita Karya (WSKT).
Adapun, Waskita Karya telah masuk dalam program restrukturisasi BUMN sejak 2021 lalu. Proses itu masih berlangsung hingga tahun ini.
Pada akhir 2023 lalu, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo alias Tiko menyampaikan saat ini pihaknya masih mendorong langkah penyehatan terhadap Waskita melalui skema restrukturisasi. Namun, upaya ini masih terganjal oleh persetujuan para pemegang obligasi.
Tiko menyatakan jika proses restrukturisasi Waskita Karya rampung, Kementerian BUMN akan berkomunikasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk menjadikan Waskita Karya sebagai anak usaha Hutama Karya.
Baca Juga
“Jadi, begitu restrukturisasi selesai maka Waskita akan menjadi anak Hutama Karya,” ujar Tiko saat ditemui di Menara Danareksa, Jakarta pada Jumat (29/12/2023).
Dalam perkembangan terbaru, Menteri BUMN, Erick Thohir menyebut rencana peleburan 7 BUMN ke dalam Holding BUMN Karya tengah dilakukan pengecekan oleh Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono.
“Saya sudah kirim surat ke Pak Basuki dan sudah di-review oleh Menteri Keuangan [Sri Mulyani]. Kami menunggu saja prosesnya dari Kementerian PUPR,” kata Erick saat ditemui di Kompleks DPR RI, Rabu (10/7/2024).
Sebagai informasi, tujuh BUMN Karya yang akan dilebur adalah PT Hutama Karya (Persero), PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk., PT PP (Persero) Tbk., PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., PT Brantas Abipraya (Persero), dan PT Nindya Karya (Persero).
Adapun, komposisi dari pembentukan holding tersebut dipastikan tidak mengalami perubahan. Artinya, Adhi Karya masih akan menjadi induk holding bagi Brantas dan Nindya, sementara Waskita akan bergabung ke Hutama Karya. Adapun, PTPP akan dipasangkan dengan Wijaya Karya.
KRAS Merugi Rp2,01 Triliun Pada 2023
Bisnis mencatat PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS) mencatatkan rugi US$130,21 juta atau setara Rp2,01 triliun pada akhir 2023 lalu. Padahal pada tahun 2022, KRAS masih membukukan laba US$19,47 juta atau setara Rp300,65 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2023, emiten pelat merah ini tercatat membukukan pendapatan US$1,45 miliar atau setara Rp22,44 triliun (kurs Jisdor Rp15.439 per dolar AS). Pendapatan ini turun 35,05% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar US$2,23 miliar.
Pendapatan Krakatau Steel ditopang oleh penjualan lokal yang sebesar US$1,19 miliar, turun 30,57% dibandingkan periode yang sama tahun 2022 sebesar US$1,72 miliar. Sementara itu, penjualan luar negeri emiten berkode saham KRAS ini mencapai US$54,38 juta, terkoreksi 82,32% dari US$307,54 juta secara tahunan atau year-on-year (yoy).
Secara segmen, penjualan produk baja masih mendominasi penjualan KRAS. Hingga 31 Desember 2023, KRAS tercatat mampu mencetak pendapatan neto dari segmen produk baja sebesar US$1,24 miliar.
Segmen lain yang menyumbang pendapatan neto KRAS adalah segmen sarana infrastruktur sebesar US$182,79 juta, segmen rekayasa dan konstruksi sebesar US$7,07 juta, dan jasa pengiriman barang US$5,95 juta.
Menurunnya pendapatan ini juga membuat laba operasi Krakatau Steel sepanjang 2023 minus US$8,04 juta dari positif US$34,30 juta pada 2022.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Tardi mengakui kinerja keuangan sepanjang tahun 2023 tidak akan lebih baik dari 2022.
Musababnya, perseroan masih mengalami sejumlah tekanan, mulai dari pasar baja internasional yang melemah hingga turunnya permintaan.
Pada saat bersamaan, kinerja perseroan juga terpukul karena fasilitas pabrik Hot Strip Mill 1 (HSM 1) masih mengalami kendala.
Sebagaimana diketahui, HSM1 mengalami kerusakan pada switch house finishing akibatnya fasilitas perusahaan ini berhenti beroperasi.
Kendati demikian, dia menyatakan bahwa perseroan telah menyiapkan beberapa langkah untuk mengurangi tekanan tersebut. Contoh, mengoptimalkan subholding yang ada di Krakatau Steel sampai dengan mengoptimalkan proyek di IKN Nusantara.
“Serta memanfaatkan potensi-potensi seperti projek di IKN yang memberikan kontribusi signifikan” ujarnya dalam paparan publik beberapa waktu lalu.
Tak cuma itu, Tardi menjelaskan bahwa perseroan juga akan mengoptimalkan kinerja dari subholding seperti PT Krakatau Sarana Infrastruktur.
Restrukturisasi BioFarma dan PMN Rp2,21 Triliun
Terkait restrukturisasi BioFarma, Kementerian BUMN dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terus berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung untuk mengungkap dugaan korupsi di anak perusahaan Indofarma, yakni PT Indofarma Global Medika (IGM).
"Bersama BPK kami sudah lakukan koordinasi dengan pihak kejaksaan. Kasus fraud adalah fraud, korupsi harus ditangkap. Namun, bagaimana Indofarma sendiri harus bisa keluar dengan baik, ya kami harus lakukan penyelamatan," ujar Erick Thohir pada Jumat (5/7/2024).
Erick yang juga Ketua Umum PSSI ini menuturkan bahwa pihaknya akan segera menyelesaikan permasalahan Indofarma, termasuk masalah utang kepada vendor. Erick mengungkapkan bahwa Kementerian BUMN memiliki berbagai strategi untuk menyelamatkan Indofarma.
Selain itu, Erick berencana untuk bertemu dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai salah satu langkah untuk mengurai permasalahan yang terjadi di emiten BUMN farmasi tersebut. "Memang saya belum ketemu KPK lagi. Nanti saya
Dalam perkembangan terbaru, PT Bio Farma (Persero) mengajukan kebutuhan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp2,21 triliun sebagai modal untuk membangun fasilitas produksi baru.
Penambahan fasilitas baru tersebut akan menambah produksi 1 miliar dosis vaksin. Adapun, saat ini Biofarma memiliki kapasitas produksi sebanyak 3,5 miliar dosis vaksin per tahun yang terdiri dari bahan baku dan produk jadi, mencakup 16 produk vaksin.
Direktur Utama Bio Farma Shadiq Akasya mengatakan ada banyak mesin-mesin produksi eksisting saat ini yang berumur lebih dari 20 tahun dan perlu untuk diremajakan, sekaligus mengembangkan produk baru.
"Tahun 2023, hasil dari WHO terdapat temuan terkait dengan legacy facility. Artian, ini warning buat kami untuk segera melakukan improvisasi dan peremajaan terhadap sarana dan prasarana produksi," kata Shadiq saat RDP di Komisi VI DPR RI, Rabu (10/7/2024).
Shadiq menuturkan, pendanaan PMN cukup penting untuk memperkuat industri strategis dalam mendukung ketahanan kesehatan nasional melalui program imunisasi dan pemenuhan suplai vaksin global.
Terlebih, kondisi fasilitas produksi yang relatif tua dan perlu upaya peremajaan guna memenuhi standar dari Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), serta standar WHO.
"Dari PMN ini kami akan membangun sarana produksi berupa bangunaan, alat mesin, sebesar Rp2,21 triliun dgn yg akan memproduksi beberapa jenis vaksin dengan output sekitar 1 miliar dosis, terdiri dari 700 juta drug substance atau bahan baku dan 300 juta drug product atau finished product," terangnya.
----------------------
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.