Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Respons Serangan Server PDN, Bursa Pastikan Data Sekuritas Aman

Bursa Efek Indonesia (BEI) sebut data anggota bursa/ sekuritas masih aman di tengah ramainya serangan ransomware server Pusat Dana Nasional (PDN).
Annisa Kurniasari Saumi,Erta Darwati
Kamis, 27 Juni 2024 | 15:48
Pekerja melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (1/2/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pekerja melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (1/2/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) memastikan data investor dan anggota bursa/ sekuritas masih aman di tengah ramainya serangan ransomware server Pusat Dana Nasional (PDN).

"Sejauh ini alhamdulillah belum ada informasi dari anggota bursa (AB) yg terkena impact dari hal ini," ujar Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Irvan Susandy, Kamis (27/6/2024).

Sebagai informasi serangan ransomware tersebut telah mengakibatkan sistem failure di PDN.

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) pun memberikan klarifikasi mengenai serangan ransomware ke pusat data nasional (PDN) yang dikelola Telkom Sigma. 

VP Investor Relations Telkom Indonesia Octavius Oky Prakarsa mengatakan PT TelkomSigma menjadi bagian dari kemitraan Telkom-Lintasarta-Sigma-NeutraDC yang ditunjuk sebagai pemenang oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika sebagai penyedia layanan komputasi awan pusat data nasional sementara (PDNS) tahun 2024 melalui tender terbuka. 

Octavius juga menjelaskan TelkomSigma mengelola Pusat Data 2 di Surabaya yang menjadi bagian dari layanan PDNS. 

Dia melanjutkan pada 20 Juni 2024 pukul 04.15 WIB, terjadi gangguan pada layanan pusat data nasional sementara (PDNS) dan dilaporkan telah mengganggu sistem autogate dan perlintasan bandara oleh Ditjen Imigrasi. 

Setelah dilakukan analisis gangguan dan hasil koordinasi dan eskalasi ke principle cloud platform pada PDNS, ditemukan dan terkonfirmasi jika terjadi serangan ransomware Brain Chiper pada Pusat Data 2. 

"Serangan Ransomware tersebut telah mengakibatkan sistem failure dan data terenkripsi pada Pusat Data 2," kata Octavius, Kamis (27/6/2024). 

Dia menuturkan sebagai langkah cepat tanggap, pihaknya mengaktifkan Crisis Center Gangguan PDNS di Grha Merah Putih (GMP) Telkom Gatot Subroto pada 20 Juni 2024 pukul 10.30. Fungsi utama Crisis Center tersebut adalah sebagai pusat konsolidasi dan koordinasi seluruh entitas dan stakeholder terkait, koordinasi untuk langkah-langkah recovery layanan, dan menyusun strategi untuk solusi ultimate pembangunan dan normalisasi layanan PDNS di Pusat Data 2. 

Menurut Octavius, saat ini tim Crisis Center berkolaborasi dengan pihak BSSN, Bareskrim, dan Kominfo untuk melakukan proses audit forensik dan root cause analysis. Dia mengatakan pihak BSSN sudah memberikan beberapa poin rekomendasi untuk perbaikan secara kesisteman layanan PDNS, baik terkait people, process, maupun technology, sehingga sistem PDNS yang baru memiliki resiliensi yang lebih baik. 

BSSN memberikan rekomendasi seperti dilakukan perbaikan tata kelola keamanan siber dan manajemen risiko pada PDNS melibatkan unit kerja terkait di BSSN, termasuk setiap layanan yang akan dihosting di PDNS harus lulus proses security assessment oleh BSSN. 

Rekomendasi kedua adalah mendorong tenant PDNS untuk melakukan backup informasi dan perangkat lunak yang berada di Pusat Data Nasional secara berkala, dan membentuk CSIRT khusus PDNS. 

Octavius juga mengatakan saat ini proses recovery terus dilakukan secara intensif. Per tanggal 25 Juni 2024, progres recovery PDNS sudah mencapai 44 tenant.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI memprioritaskan pemulihan data pelayanan publik, imbas serangan Ransomware pada Pusat Data Nasional (PDN). 

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kominfo RI, Usman Kansong, mengatakan bahwa sudah ada 5 tenant atau organisasi pemilik data yang pulih pada hari ini. 

"Kita prioritaskan pemulihan pelayanan publik dan hari ini sudah ada 5 tenant yang pulih, pertama imigrasi Kemenkumham, LKPP layanan Sikap, Kementerian Marves layanan perizinan event, Kemenag si halal, dan [website] Kota Kediri, ASN digital," kata Usman saat Konferensi Pers di Kominfo, pada Rabu (26/6/2024). 

Lebih lanjut, dia mengatakan telah mengutamakan pemulihan, dengan jumlah tenant Kementerian/Layanan yang punya data back-up jumlahnya ada 44 tenant.

Kemudian, dia berharap bahwa hingga akhir bulan nanti semoga akan ada 18 tenant yang bisa diperbaiki atau di-recovery.

"Kita berharap setiap hari bertambah tenant atau kementerian/lembaga yang pulih, dan pada akhir bulan ini bisa 18-an di-recovery," ujarnya.

Dia mengatakan Kominfo, Telkom, BSSN dan intansi terkait terus berupaya melakukan pemulihan secara cepat agar pelayanan publik dan akses publik ke kementerian/lembaga tidak terganggu.

Adapun, BSSN menyatakan telah bekerja sama dengan semua lembaga terkait, termasuk dengan Bareskrim Polri untuk berupaya keras melakukan recovery.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper