Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG dan Nilai Transaksi Harian Bursa Melejit Sepekan, Efek Revisi PPK FCA?

IHSG dan rata-rata nilai transaksi harian Bursa melejit sepanjang perdagangan pekan ini, 19 hingga 21 Juni 2024, saat BEI umumkan hasil revisi aturan PPK FCA.
IHSG dan rata-rata nilai transaksi harian Bursa melejit sepanjang perdagangan pekan ini, 19 hingga 21 Juni 2024, saat BEI umumkan hasil revisi aturan PPK FCA. Bisnis/Himawan L Nugraha
IHSG dan rata-rata nilai transaksi harian Bursa melejit sepanjang perdagangan pekan ini, 19 hingga 21 Juni 2024, saat BEI umumkan hasil revisi aturan PPK FCA. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) parkir di zona hijau dengan naik 2,16% ke level 6.879,97 sepanjang perdagangan pekan ini, 19 hingga 21 Juni 2024. Rata-rata nilai transaksi harian Bursa juga melejit 43,38% jadi 15,17 triliun.

Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kautsar Primadi Nurahmad mengatakan IHSG selama sepekan ditutup mengalami kenaikan 2,16% pada posisi 6.879,97 dari 6.734,83 pada pekan sebelumnya.

Kapitalisasi pasar Bursa juga tercatat mengalami peningkatan sebesar 2,03% menjadi Rp11.719 triliun dari Rp11.486 triliun pada pekan sebelumnya.

Sementara rata-rata volume transaksi harian Bursa terpantau mengalami pelemahan 6,67% menjadi 23,62 miliar lembar dari 25,31 miliar lembar pada penutupan pekan lalu. Adapun, rata-rata nilai transaksi harian Bursa tercatat mengalami kenaikan.

"Kenaikan tertinggi pekan ini terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian Bursa yang naik 43,38% menjadi Rp15,17 triliun dari Rp10,58 triliun pada penutupan minggu lalu," kata Kautsar dikutip Sabtu (22/6/2024).

Sementara itu, rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa pada pekan ini juga mengalami kenaikan sebesar 0,76% menjadi 909 ribu kali transaksi dari 902 ribu kali transaksi pada pekan lalu.

Menutup pekan ini, tepatnya pada Jumat (21/6/2024), investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp1,14 triliun dan sepanjang tahun 2024 investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp8,22 triliun.

BEI Sahkan Evaluasi Papan Pemantauan Khusus (PPK FCA)

Selain itu, pada pekan ini tepatnya pada Jumat (21/6/2024) Bursa juga mengumumkan hasil evaluasi Papan Pemantauan Khusus dengan mekanisme full periodic call auction (PPK FCA).

Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia Kautsar Primadi Nurahmad mengatakan, revisi aturan tersebut dilakukan setelah melakukan evaluasi atas implementasi kebijakan yang ada, dan dengan terus berkoordinasi bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sekaligus berdiskusi bersama pelaku pasar.

"Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan, efektif per 21 Juni 2024 BEI mengimplementasikan perubahan Peraturan I-X. Perubahan tersebut menyesuaikan kriteria saham masuk dan keluar Papan Pemantauan Khusus pada kriteria nomor 1, 6, 7, dan 10," kata Kautsar dalam keterangan resmi Kamis (20/6/2024).

Tepat setelah BEI memberlakukan revisi aturan tersebut, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) parkir menguat di zona hijau.

Berdasarkan data RTI Business, IHSG terpantau menguat 0,89% atau 60,65 poin menjadi 6.879,97 pada akhir sesi perdagangan. Sepanjang sesi, indeks komposit bergerak di rentang 6.823-6.945. 

Pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (21/6), sebanyak 355 saham menguat, 192 saham melemah, dan 234 saham stagnan, kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp11.751 triliun. 

Saham milik konglomerat Prajogo Pangestu PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) melesat 7,69% atau 650 poin ke level Rp9.100 per saham setelah berhasil keluar dari PPK FCA.

Beberapa saham yang lepas dari PPK FCA juga menguat, seperti PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk. (SRAJ) milik taipan Dato Sri Tahir yang naik 1,78% ke Rp2.290 per saham, disusul PT Ladangbaja Murni Tbk. (LABA) yang sentuh auto rejection atas (ARA) 34,81% ke Rp182 per saham.

Selanjutnya, saham PT Haloni Jane Tbk. (HALO) yang baru keluar PPK juga naik 1,96% ke Rp52 per saham, namun saham PT Organon Pharma Indonesia Tbk. (SCPI) dan PT Maxindo Karya Anugerah Tbk. (MAXI) stagnan.

Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih mengatakan sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG antara lain dari dalam negeri, IHSG mengalami akselerasi ditopang oleh reboundnya saham perbankan Big Caps. 

"Pelaku pasar merespons positif kebijakan Bank Indonesia (BI) yang kembali menahan suku bunga BI-Rate sebesar 6,25% pada pertemuan Juni 2024. Suku bunga Deposit Facility sebesar 5,50% dan suku bunga Lending Facility sebesar 7,00%," kata Ratih dalam riset.

Di sisi lain, keputusan tersebut membuat nilai tukar rupiah semakin terdepresiasi. Rupiah Jisdor melemah ke level Rp16.420 per dolar AS Kamis (20/6). Aksi jual juga masih terjadi di pasar ekuitas domestik sebesar Rp102,89 miliar Kamis (20/6/2024).  

Dari mancanegara, Bank Sentral Inggris (BoE) kembali mempertahankan suku bunga di level 5,25% pada pertemuan Juni 2024. BoE tetap menahan suku bunga meskipun inflasi pada Mei 2024 telah kembali pada target 2%.

IHSG
IHSG

Pencatatan Obligasi

Pada pekan ini, tepatnya pada Rabu (19/6), BEI juga melakukan pencatatan untuk Sukuk Mudharabah Berlandaskan Keberlanjutan Berkelanjutan I Bank BSI Tahap I Tahun 2024 oleh PT Bank Syariah Indonesia dengan nilai Rp3.000.000.000.000,00.

Hasil pemeringkatan PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) untuk sukuk ini adalah idAAA(sy) (Triple A Syariah) dengan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk bertindak sebagai wali amanat.

Dengan pencatatan tersebut, maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 557 emisi dengan nilai nominal outstanding Rp463,47 triliun dan USD50,049 juta, yang diterbitkan oleh 131 emiten.

Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 186 seri dengan nilai nominal Rp5.967,14 triliun dan USD502,10 juta.

Selain itu, di BEI telah tercatat sebanyak 10 emisi Efek Beragun Aset (EBA) dengan nilai Rp2,93 triliun.

___________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ibad Durrohman
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper