Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Daftar Top 10 Saham Berkapitalisasi Jumbo, 2 Emiten Prajogo Salip BRI

Saham Prajogo Pangestu BREN-TPIA mengalahkan BBRI di daftar top market cap, sedangkan BBCA di posisi teratas.
Saham Prajogo Pangestu BREN-TPIA mengalahkan BBRI di daftar top market cap, sedangkan BBCA di posisi teratas. Bisnis/Himawan L Nugraha
Saham Prajogo Pangestu BREN-TPIA mengalahkan BBRI di daftar top market cap, sedangkan BBCA di posisi teratas. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Efek Indonesia melaporkan sejumlah emiten dengan kapitalisasi pasar tertinggi (Top Market Cap) sepanjang tahun 2024. Saham Prajogo Pangestu BREN-TPIA mengalahkan BBRI, sedangkan BBCA di posisi teratas.

Menurut data BEI, perdagangan sepanjang tahun 2024 ini diwarnai dengan melemahnya IHSG sampai pada level terendah sepanjang tahun. IHSG melemah 7,40% ke 6.734,83 per Jumat (14/6/2024) dan bergerak pada rentang 6.713,272 – 7.454,448. Kapitalisasi pasar IHSG mencapai Rp11.486 triliun.

Dalam perdagangan di tahun 2024 ini, beberapa emiten berhasil mencatatkan kapitalisasi pasar yang fantastis. Berikut adalah penjelasannya.

Di posisi pertama ada saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang memiliki kapitalisasi pasar Rp1.123 triliun atau 9,78% dari market cap IHSG. Secara YTD, saham perbankan milik Djarum Group ini melemah 2,13%, dan bergerak pada rentang 8.775 - 10.400. Pada Jumat kemarin, saham BBCA stagnan di posisi Rp9.200 per saham.

Selanjutnya, yaitu saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) yang memiliki kapitalisasi pasar Rp1.050 triliun atau 9,14% dari market cap IHSG. Secara YTD saham milik Prajogo Pangestu ini naik 5,02%dan bergerak pada rentang Rp3.930-Rp12.200. Namun pada perdagangan Jumat kemarin, saham yang masuk Papan Pemantauan Khusus full call auction ini melemah di posisi Rp7.850 per saham.

Posisi berikutnya, ada saham PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) yang memiliki kapitalisasi pasar Rp877 triliun atau 7,64% dari market cap IHSG. Secara YTD saham emiten pertambangan ini naik 84,73% dan bergerak pada rentang Rp6.250-Rp15.000. Pada perdagangan Jumat kemarin, saham ini naik di posisi Rp12.100 per saham.

Posisi selanjutnya, ada saham PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) yang memiliki kapitalisasi pasar Rp742 triliun atau 6,46% dari market cap IHSG. Secara YTD saham milik Prajogo Pangestu ini naik 63,33% dan bergerak pada rentang 3.210-9.875. Sayangnya pada perdagangan Jumat kemarin, saham ini melemah di posisi Rp8.575 per saham.

Lalu di posisi berikutnya, ada saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang memiliki kapitalisasi pasar Rp627 triliun atau 5,46% dari market cap IHSG. Secara YTD saham perbankan BUMN ini melemah 26,99% dan bergerak pada rentang 4.170 - 6.450. Pada perdagangan Jumat kemarin saham ini juga melemah di posisi Rp4.180 per saham.

Posisi keenam, ada saham PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) yang memiliki kapitalisasi pasar Rp576 triliunatau 5,01% dari market cap IHSG. Secara YTD saham emiten batu bara milik konglomerat Low Tuck Kwong ini melemah 13,19% dan bergerak pada rentang 17.100-20.000. Pada perdagangan Jumat kemarin, saham ini kembali melemah di posisi Rp17.275 per saham.

Posisi selanjutnya adalah saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) yang memiliki kapitalisasi pasar Rp531 triliun atau 4,63% dari market cap IHSG. Secara YTD saham perbankan pelat merah ini dalam kondisi melemah 4,96% dan bergerak pada rentang 5.525 - 7.500. Pada perdagangan Jumat kemarin, saham ini melemah di posisi Rp5.750 per saham.

Berikutnya, ada saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) yang memiliki kapitalisasi pasar Rp269 triliun atau 2,35% dari market cap IHSG. Secara YTD saham BUMN yang bergerak di bidang layanan telekomunikasi ini melemah 31,14% dan bergerak pada rentang 2.700-4.240. Pada perdagangan Jumat kemarin, saham TLKM melemah di posisi Rp2.720 per saham.

Selain itu, pada posisi kesembilan ada saham PT Astra International Tbk. (ASII) yang memiliki kapitalisasi pasar Rp179 triliun atau 1,56% dari market cap IHSG. Secara YTD, saham emiten inti Astra Group ini melemah 21,77% dan bergerak pada rentang 4.290 - 5.750. Perdagangan Jumat kemarin, saham ini melemahdi posisi Rp4.420 per saham.

Sedangkan di posisi kesepuluh ada saham Grup Sinarmas PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) yang memiliki kapitalisasi pasar Rp162 triliun atau 1,41% dari market cap IHSG. Secara YTD saham milik Sinarmas Group ini naik 162,56% dan bergerak pada rentang 77.000-246.000.

Namun pada perdagangan Jumat kemarin, saham ini melemah di posisi Rp210.050 per saham. Saat ini, DSSA juga merupakan saham termahal atau harga tertinggi di BEI. (Fasya Kalak Muhammad)

Daftar Top 10 Market Cap BEI per Jumat (14/6/2024)

  1. PT Bank Central Asia Tbk. (Rp1.123 triliun)
  2. PT Barito Renewables Energy Tbk. (Rp1.050 triliun)
  3. PT Amman Mineral Internasional Tbk. (Rp877 triliun)
  4. PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Rp742 triliun)
  5. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (Rp627 triliun)
  6. PT Bayan Resources Tbk. (Rp576 triliun)
  7. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (Rp531 triliun)
  8. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (Rp269 triliun)
  9. PT Astra International Tbk. (Rp179 triliun)
  10. PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (Rp162 triliun)
 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Redaksi
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper