Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penyebab IHSG Anjlok Tinggalkan 6.900, Saham AMMN, BREN, GOTO, BBRI Terjun

IHSG ditutup anjlok 1,1% ke level 6.897,95 pada perdagangan Jumat (7/6/2024), seiring dengan penurunan saham AMMN, BREN, GOTO, hingga BBRI.
Karyawan melintas di depan layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (5/7/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melintas di depan layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (5/7/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup anjlok 1,1% ke level 6.897,95 pada perdagangan Jumat (7/6/2024). Saham berkapitalisasi pasar besar seperti AMMN, BREN, GOTO, dan BBRI ditutup turun ke zona merah sepanjang perdagangan hari ini.

Berdasarkan data RTI pukul 16.00 WIB, IHSG melemah 76,9 poin dan sempat mencapai level tertinggi 6.994 sepanjang sesi perdagangan. Adapun level terendah IHSG hari ini berada di level 6.887.

Kapitalisasi pasar IHSG turun ke Rp11.519 triliun. Terdapat 232 saham menguat, 309 saham berakhir di zona merah, dan 240 saham stagnan.

Saham PT Amman Mineral International Tbk. (AMMN) menjadi salah satu saham berkapitalisasi besar yang turun hari ini. Saham AMMN melemah hingga 4,32% ke level Rp11.625 per saham.

Selain itu, saham BBRI dan GOTO juga melemah pada penutupan perdagangan hari ini. Saham BBRI turun 3,33% ke level Rp4.350, sementara saham GOTO turun 3,33% ke level Rp58 per saham.

Di sisi lain, saham-saham milik konglomerat Prajogo Pangestu seperti BREN, TPIA, dan BRPT juga mengalami tekanan jual. Saham BREN misalnya, melanjutkan pelemahannya menjadi tiga hari berturut-turut, dengan turun 9,70% ke level Rp6.050 per saham. 

Lalu saham BRPT melemah 1,03% ke level Rp965 dan saham TPIA turun 2,30% ke level Rp8.500 per saham hari ini.

Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas menjelaskan IHSG cenderung bergerak melemah karena sikap pelaku pasar yang cenderung berhati-hati menjelang laporan data ketenagakerjaan AS yang dapat memberikan lebih banyak petunjuk mengenai jalur kebijakan moneter The Fed. 

Dari dalam negeri, sentimen datang dari Bank Indonesia (BI) yang menyampaikan bahwa posisi cadangan devisa bulan Mei sebesar US$139,0 miliar, meningkat dibandingkan dengan posisi pada akhir April 2024 yang sebesar US$ 136,2 miliar. 

Cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,3 bulan impor atau 6,1 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper