Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IDX30 dan LQ45 Anjlok hingga Awal Juni 2024, Ini Biang Keroknya

Salah satu penyebab pelemahan dua indeks utama IDX30 dan LQ45 adalah ketidakpastian pemangkasan suku bunga The Fed.
Karyawan beraktivitas di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan beraktivitas di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks utama pasar modal yakni IDX30 dan LQ45 mengalami tren pelemahan sejak awal tahun 2024. Analis melihat terdapat beberapa penyebab pelemahan dari dua indeks utama ini sejak awal tahun.

Head of Research InvestasiKu (Mega Capital Sekuritas) Cheril Tanuwijaya menuturkan penyebab pelemahan dari dua indeks ini datang dari sentimen global dan dari outflow investor asing.

Sentimen global yang menurut Cheril mempengaruhi pergerakan indeks ini adalah ketidakpastian dari pemangkasan suku bunga The Fed. Hal tersebut menjadi penyebab aksi jual investor di bursa saham.

"Investor asing berbalik net sell di bursa saham kita, secara year to date net sell Rp6,48 triliun. Jika dicermati, mayoritas yang dijual adalah saham-saham big caps anggota dua indeks tersebut, khususnya sektor perbankan," ujar Cheril, Selasa (4/6/2024).

Menurut Cheril, kedua indeks utama ini bisa mengalami rebound jika dalam beberapa bulan data ekonomi AS bisa konsisten menunjukkan perlambatan inflasi yang semakin mendekati target The Fed.

Selain itu, lanjut Cheril, pelaku pasar juga dapat mencermati perkembangan politik dan kebijakan pemerintah di dalam negeri seiring terjadinya transisi pemerintahan. Apabila transisi ini berjalan kondusif dan kebijakannya disetujui masyarakat luas, maka pertumbuhan ekonomi dapat berlanjut.

Hal tersebut menurut Cheril dapat membuat minat pelaku pasar kembali meningkat untuk instrumen berisiko moderat seperti pasar saham, yang akhirnya dapat membuat saham-saham big caps di dua indeks tersebut menjadi pilihan utama.

Sebagaimana diketahui, indeks IDX30 tercatat telah melemah 10,62% sejak awal tahun atau year to date (YTD) dan indeks LQ45 telah melemah 8,48% sejak awal tahun.

Dengan pelemahan dua indeks utama ini, Cheril menuturkan terdapat dua sektor yang dapat dicermati pelaku pasar, yakni consumer staples dan energi.

Untuk consumer staples, Cheril melihat saham-saham seperti ICBP dan UNVR merupakan saham defensi sehingga cenderung mampu bertumbuh dalam segala kondisi, seiring konsumsi rumah tangga Indonesia yang kuat.

Secara valuasi InvestasiKu melihat kedua saham ini telah relatif murah. Cheril memberikan rekomendasi buy untuk ICBP dengan target price (TP) Rp11.650, dan stop loss pada level Rp9.800. Adapun untuk UNVR, Cheril memberikan rating buy dengan TP Rp3.500, dan stop loss pada Rp2.800.

Sementara itu, untuk sektor energi Cheril melihat masih cukup menarik untuk dicermati, meskipun volatilitasnya tinggi seperti saham berbasis batu bara. Menurut Cheril sentimen untuk sektor energi datang dari cuaca yang ekstrem dan perlambatan ekonomi global yang membuat energi batu bara masih menjadi pilihan.

InvestasiKu memberikan rekomendasi saham ADRO dan ITMG di sektor energi ini. Cheril menuturkan kedua saham ini telah memiliki valuasi yang murah, bisnis yang prospektif, dan sisi permodalan yang kuat.

Cheril memberikan rekomendasi buy dengan TP Rp3.100 dan stop loss Rp2.850 untuk ADRO. Untuk ITMG, Cheril memberikan rekomendasi buy dengan TP Rp28.500, dan dengan stop loss pada Rp24.000.

________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper