Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

XL Axiata (EXCL) Beli Bisnis Linknet (LINK) Rp1,87 Triliun

PT XL Axiata Tbk. (EXCL) mengumumkan akan mengambil alih unit bisnis residensial atau bisnis B2C milik PT link Net Tbk. (LINK) atau Linknet.
Karyawan melayani pelanggan di salah satu XL Center di Jakarta, Minggu (30/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melayani pelanggan di salah satu XL Center di Jakarta, Minggu (30/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten telekomunikasi PT XL Axiata Tbk. (EXCL) mengumumkan akan mengambil alih unit bisnis residensial atau bisnis B2C milik PT link Net Tbk. (LINK) atau Linknet. Melalui transaksi ini, EXCL harus merogoh kocek senilai Rp1,87 triliun.

Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, dikutip pada Sabtu (25/5/2024), EXCL dan LINK telah menandatangani perjanjian pengalihan bisnis B2C pada 22 Mei 2024.

Adapun, bisnis B2C Linknet mencakup bisnis internet service provider (ISP), bisnis IPTV, dan bisnis PayTV, termasuk layanan yang berkaitan dengan penyimpanan cloud, permainan, dan pelanggan rumah pintar (smart homes customers).

“Perseroan [XL Axiata] bermaksud untuk membeli dan mengambil alih dari Linknet, dan Linknet bermaksud untuk menjual dan mengalihkan, semua hak dan kepentingan dalam, dari dan atas ServeCo, sesuai dengan syarat dan ketentuan Perjanjian Pengalihan Usaha,” demikian yang tercantum dalam keterbukaan informasi.

Nantinya, Linknet akan menjual, mengalihkan, dan menyerahkan kepada XL Axiata. Selanjutnya, emiten bersandi saham EXCL itu akan membeli dan menerima pengalihan dan penyerahan dari Linknet, seluruh hak dan kepentingan dalam, dari, dan atas ServeCo.

Kemudian, harga pembelian akan dibayarkan oleh XL Axiata kepada Linknet secara tunai pada tanggal penyelesaian.

XL Axiata dan Linknet juga telah menandatangani perjanjian layanan induk. Dalam hal ini, Linknet setuju untuk memasang, mengintegrasikan, dan menyewakan jaringan HFC/FTTH dan/atau fasilitas kepada XL Axiata.

Selain itu Linknet akan menyediakan layanan HFC/FTTH sesuai dengan spesifikasi teknis, tingkat layanan, dan persyaratan kepatuhan yang ditetapkan dalam perjanjian layanan induk.

“Total pembayaran yang harus dibayar oleh Perseroan [XL Axiata] sebagai harga pembelian berdasarkan Perjanjian Pengalihan Usaha sebesar Rp1.875.000.000.000 [Rp1,87 triliun],” tambahnya.

EXCL menjelaskan alasan pengambilalihan bisnis B2C Linknet ini dilakukan karena melihat pasar layanan fixed broadband (FBB) dan fixed mobile convergence (FMC) memiliki peluang bisnis yang sangat besar.

Di samping permintaan layanan yang terus bertumbuh, EXCL mengungkapkan bahwa tingkat penetrasi FBB di Indonesia juga masih sangat rendah. Tingkat penetrasi ini lebih rendah dibandingkan tingkat penetrasi di sebagian negara-negara Asia Tenggara.

“Untuk merespon tingginya peluang permintaan pasar terhadap ketersediaan layanan FBB dan FMC, Perseroan [XL Axiata] memutuskan untuk melakukan pembelian bisnis residensial Linknet,” ungkapnya.

Selanjutnya, dengan transaksi ini, XL Axiata berencana mengintegrasikan bisnis mobile dan FBB untuk memaksimalkan nilai dan memberikan layanan terbaik kepada pelanggan.

“Perseroan meyakini bahwa transaksi akan memberikan nilai positif bagi seluruh pemegang saham, manajemen dan karyawan, juga memberi manfaat terhadap industri telekomunikasi di Indonesia secara lebih luas,” pungkasnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper