Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RUPST Alfamidi (MIDI) Putuskan Dividen Rp155 Miliar

Pengelola Alfamidi milik Djoko Susanto, PT Midi Utama Indonesia Tbk. (MIDI) memutuskan pembagian dividen Rp155,47 miliar atau 30% dari laba bersih 2023.
Pemegang saham PT Midi Utama Indonesia Tbk. (MIDI) memutuskan pembagian dividen Rp155,47 miliar atau setara Rp4,65 per saham dalam RUPST Tahun Buku 2023 yang digelar di Alfa Tower, Tangerang, Kamis (16/5/2024).
Pemegang saham PT Midi Utama Indonesia Tbk. (MIDI) memutuskan pembagian dividen Rp155,47 miliar atau setara Rp4,65 per saham dalam RUPST Tahun Buku 2023 yang digelar di Alfa Tower, Tangerang, Kamis (16/5/2024).

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten ritel milik pengusaha Djoko Susanto, PT Midi Utama Indonesia Tbk. (MIDI) memutuskan pembagian dividen Rp155,47 miliar atau 30% dari laba bersih 2023 dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). 

MIDI menyelenggarakan RUPST di Alfa Tower, Alam Sutera, Tangerang, Kamis (16/5/2024) mulai pukul 9.30 WIB. Total ada lima mata acara rapat yang dibahas, salah satunya terkait penggunaan laba bersih tahun buku 2023. 

“Pemegang saham menyetujui pembagian 30% dari laba bersih 2023 yang berjumlah Rp155,47 miliar dengan dividend per share [DPS] Rp4,65 per saham,” ujar Corporate Secretary MIDI Suantopo Po dalam konferensi pers di Tangerang, Kamis (16/5/2024). 

Suantopo mengatakan dividen tunai tersebut akan dibayarkan kepada pemegang saham pada 13 Juni 2024. Sementara itu, perseroan belum menginformasikan jadwal cum dividen.   

Sebagai informasi, MIDI membukukan pendapatan bersih sebesar Rp17,35 triliun pada 2023. Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 11,06% year-on-year (YoY). 

Pendapatan pengelola Alfamidi tersebut ditopang oleh segmen makanan yang meraih Rp10,44 triliun pada 2023 atau naik 14,35% YoY, sementara segmen makanan segar menyumbang Rp2,41 triliun dan non-makanan Rp4,48 triliun.

Seiring peningkatan itu, beban pokok pendapatan perseroan juga terkerek 10,04% YoY menjadi Rp12,84 triliun. Dengan demikian, MIDI membukukan laba kotor 2023 senilai Rp4,5 triliun alias meningkat 14,05% jika dibandingkan dengan 2022.

Setelah diakumulasikan dengan pendapatan dan beban lainnya, MIDI mencetak laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp516,65 miliar. Jumlah tersebut melompat 29,51% secara tahunan.

Pada tahun ini, MIDI menargetkan pendapatan tumbuh sebesar 11%. Seiring dengan hal itu, perseroan juga berencana menambah 200 gerai baru Alfamidi dan 250 gerai Lawson, dengan rincian 50 gerai berformat stand-alone dan 200 gerai store-in-store.

Suantopo mengatakan perseroan cukup optimistis dengan prospek bisnis ritel pada 2024. Untuk itu, MIDI membidik pendapatan secara konsolidasi tumbuh hingga double digit.

“Dari sisi pendapatan, perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan konsolidasian 11% di mana target SSSG [same store sales growth] untuk Alfamidi adalah sebesar 6%,” ujarnya.

Dia menyatakan bahwa melalui perencanaan yang matang dan kecepatan eksekusi, perseroan berharap dapat menghadirkan layanan ritel berkualitas guna memenuhi kebutuhan pelanggan dan memberikan hasil terbaik bagi para pemangku kepentingan.

 

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper