Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BYD Bangun Pabrik di Surya Semesta Internusa (SSIA), Intip Kinerja dan Target 2024

BYD Motor Indonesia telah membeli lahan milik PT Surya Semesta Internusa (SSIA) untuk lokasi pabrik mobil listrik BYD. Intip target & kinerjanya pada 2024.
Dionisio Damara Tonce,Thomas Mola
Rabu, 1 Mei 2024 | 09:35
BYD Motor Indonesia telah membeli lahan milik PT Surya Semesta Internusa (SSIA) untuk lokasi pabrik mobil listrik BYD. Intip target & kinerjanya pada 2024./suryainternusa
BYD Motor Indonesia telah membeli lahan milik PT Surya Semesta Internusa (SSIA) untuk lokasi pabrik mobil listrik BYD. Intip target & kinerjanya pada 2024./suryainternusa

Bisnis.com, JAKARTA — PT BYD Motor Indonesia mengumumkan telah membeli lahan milik PT Surya Semesta Internusa Tbk. (SSIA) untuk lokasi pabrik mobil listrik BYD. Kesepakatan tersebut terjadi di tengah upaya SSIA mengerek target penjualan lahan kawasan Industri pada 2024.

Untuk diketahui, PT Surya Semesta Internusa memasang target penjualan lahan kawasan industri seluas 65 Ha pada 2024. Jumlah itu naik 217% dibandingkan dengan capaian tahun 2023.

Vice President of Investor Relations Surya Semesta Internusa, Erlin Budiman, menyampaikan bahwa target itu berasal dari penjualan 20 Ha di Suryacipta Karawang dan Subang Smartpolitan seluas 45 Ha.
 
“Melihat pipeline yang ada kami cukup optimistis. Karawang saat ini ada sekitar 100 Ha lahan, sedangkan Subang sekitar 400 Ha," tutur Erlin kepada Bisnis belum lama ini.

Erlin menuturkan bahwa perseroan optimistis dengan target tersebut mengingat besarnya potensi lahan di Subang Smartpolitan yang dinilai memiliki letak cukup strategis. Pasalnya, kawasan industri ini berjarak 37 kilometer dari Pelabuhan Patimban, Jawa Barat.

Selain itu, pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah mulai pembangunan Jalan Tol Akses Patimban paket 1-3.

Jalan Tol Akses Patimban memiliki total panjang 37,05 kmk dengan rincian sepanjang 14,11 km dibangun oleh badan usaha jalan tol (BUJT), sementara 22,94 km dibangun oleh pemerintah.

Dengan posisi tersebut, Erlin melanjutkan Subang Smartpolitan diyakini mampu menarik investasi khususnya di sektor otomotif. Sebab, lahan industri di Cikarang hingga Karawang sudah semakin terbatas dengan harga jual yang melambung.

“Ditambah dengan Pelabuhan Patimban yang kelak fokus untuk ekspor produk otomotif ke depannya, menyebabkan Subang Smartpolitan sangat strategis karena dikelilingi infrastruktur utama,” kata Erlin.

Kinerja Keuangan SSIA

Adapun, SSIA membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp176,57 miliar pada 2023, naik tipis 0,43% secara YoY.

Berdasarkan laporan keuangan per akhir Desember 2023, SSIA membukukan pendapatan usaha senilai Rp4,53 triliun atau meningkat 25,52% secara year-on-year (YoY).

Pendapatan usaha SSIA pada tahun lalu ditopang oleh segmen jasa konstruksi yang mencapai Rp2,78 triliun atau meningkat 16,25% YoY. Adapun segmen hotel melesat 52,87% YoY menjadi Rp895,35 miliar, dan kawasan industri naik 86,24% YoY ke Rp385,84 miliar.

Sejalan dengan kenaikan pendapatan usaha, beban langsung yang dipikul SSIA juga meningkat 19,05% YoY menjadi Rp3,21 triliun. Dengan demikian, perseroan mencatatkan laba kotor sebesar Rp1,32 triliun alias meningkat 44,55% secara tahunan.

Namun, setelah diakumulasikan dengan pendapatan dan beban lainnya, SSIA mencatatkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp176,57 miliar atau naik tipis 0,43% YoY. Laba per saham juga naik dari Rp38,65 menjadi Rp38,80.

BYD Pilih Bangun Pabrik di SSIA

Sebagai informasi, PT BYD Motor Indonesia mengumumkan telah membeli lahan di Subang dari PT PT Suryacipta Swadaya, anggota grup PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA).

BYD menyebutkan dalam rangka membangun industri kendaraan listrik, perusahaan menandatangani kesepakatan kerja sama dengan PT Suryacipta Swadaya, pengembang dari Kawasan Industri Subang Smartpolitan.

Eagle Zhao, Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia mengatakan melalui berbagai penilaian, BYD memutuskan bahwa Kawasan Industri Subang Smartpolitan tepat untuk menjadi lokasi pengembangan industri EV BYD di Indonesia.

Menurutnya, kawasan industri ini dapat memenuhi kriteria, baik dari segi luas, jarak, lingkungan, maupun infrastruktur yang kami perlukan.

“Sehingga kami yakin bahwa fasilitas yang terbangun nantinya akan mampu mendorong pertumbuhan industri otomotif Indonesia dan transisi menuju energi bersih, serta sekaligus mendukung perekonomian negara khususnya wilayah sekitar,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Rabu (1/5/2024).

Adapun, kesepakatan kerja sama dengan SSIA itu dilakukan sebagai langkah strategis awal pengembangan ekosistem EV di Indonesia. BYD juga mengembangkan pusat penelitian dan pengembangan fasilitas pelatihan dengan teknologi terbaru yang hemat energi dan ramah lingkungan.

Kesepakatan kerja sama tersebut dilakukan bertepatan dengan hari pertama ajang "Periklindo Electric Vehicle (PEV) Show 2024" di Jiexpo Kemayoran, Jakarta.

Perjanjian kerja sama BYD dan SSIA itu ditandatangani oleh Nathan Sun, Operation Director BYD Indonesia dan Wilson Effendy, Vice President Director dari PT Suryacipta Swadaya, disaksikan oleh jajaran (management BYD Auto, Mr. Liu Xueliang, General Manager BYD Asia Pacific, Eagle Zhao, Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia), perwakilan Kementerian Republik Indonesia.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper