Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Summarecon (SMRA) Raup Prapenjualan Rp809 Miliar Berkat Insentif PPN

PT Summarecon Agung Tbk. (SMRA) menuai berkah dari pemberlakuan insentif PPN DTP dengan meraih prapenjualan atau marketing sales Rp809 miliar kuartal I/2024.
Ilustrasi cluster Blue Crystal Residence/www.summareconmutiara.com
Ilustrasi cluster Blue Crystal Residence/www.summareconmutiara.com

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten properti PT Summarecon Agung Tbk. (SMRA) menuai berkah dari pemberlakuan insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP), dengan meraih prapenjualan atau marketing sales Rp809 miliar kuartal I/2024. 

Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, realisasi prapenjualan tersebut meningkat 23,6% secara tahunan (year-on-year/YoY). Perolehan ini juga setara dengan 16,2% dari target 2024 yang berada pada level Rp5 triliun. 

Berdasarkan laporan perseroan, wilayah Jakarta dan sekitarnya menjadi penyumbang terbesar prapenjualan dengan persentase 83%. Sementara itu, Bandung dan Makassar masing-masing berkontribusi 7% sedangkan Karawang mencapai 3%. 

Dari sisi tipe produk, segmen rumah tapak masih mendominasi dengan perolehan Rp677 miliar atau berkontribusi 84%. Adapun apartemen dan tanah kavling membukukan Rp54 miliar, ruko sebesar Rp23 miliar, dan segmen perkantoran sekitar Rp2 miliar. 

Sekretaris Perusahaan Summarecon Jemmy Kusnadi menyatakan bahwa pemberlakuan insentif PPN DTP menjadi salah satu faktor yang mendorong performa penjualan SMRA. 

Hal itu pun tecermin dari realisasi penjualan produk dengan rentang harga Rp2 miliar – Rp5 miliar yang masuk kriteria pemberian insentif. Pada kuartal pertama tahun ini, segmen tersebut meraih penjualan Rp508 miliar atau berkontribusi 64%. 

“Insentif PPN DTP yang digulirkan pemerintah menjadi salah satu faktor pendorong penjualan saat ini,” ujar Jemmy saat dihubungi Bisnis pada Selasa (23/4/2024). 

Adapun segmen produk seharga Rp5 miliar lebih menyumbang Rp153 miliar atau 19% dari total prapenjualan SMRA selama kuartal I/2024. Adapun produk dengan kisaran harga Rp1 miliar hingga Rp2 miliar meraih penjualan Rp104 miliar. 

Sementara itu, di tengah pelemahan rupiah yang terjadi saat ini, Jemmy menyatakan bahwa perseroan cukup optimistis dengan pencapaian prapenjualan pada kuartal II/2024 dengan segmen rumah tapak sebagai penopang kinerja ke depan.

Di sisi lain, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat idA+ kepada SMRA dan obligasi yang beredar. Peringkat ini mencerminkan kuatnya posisi bisnis perseroan di industri properti, dengan kualitas aset dan pendapatan berulang yang baik.

Meski demikian, peringkat tersebut dibatasi oleh risiko proyek di wilayah baru dan paparan terhadap kondisi makroekonomi. Pefindo menyatakan, peringkat dapat naik jika SMRA mampu mempertahankan kinerja marketing sales dan pendapatan berulang lebih kuat. 

Peringkat SMRA bisa saja turun apabila perseroan meraih prapenjualan lebih rendah secara signifikan serta melambatnya progres konstruksi dari perkiraan, sehingga mengakibatkan kinerja pendapatan jauh di bawah target. 

“Peringkat juga mungkin berada di bawah tekanan jika perusahaan menambah utang secara signifikan lebih tinggi dari yang diproyeksikan, sehingga mengakibatkan profil keuangan menjadi lebih agresif,” tulis Pefindo.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper