Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Grup Salim Indofood (INDF) Raih Laba Rp8,14 Triliun, Naik 28,12%

Brankas Grup Salim kian tebal seiring perolehan laba bersih Indofood (INDF) yang meningkat 28,12% YoY menjadi Rp8,14 triliun pada 2023.
Petugas sedang menurunkan karton produk mi instan Indomie. Mi instan merupakan salah satu produk unggulan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk./indofood.com
Petugas sedang menurunkan karton produk mi instan Indomie. Mi instan merupakan salah satu produk unggulan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk./indofood.com

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten Grup Salim, PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) membukukan laba bersih periode berjalan sebesar Rp8,14 triliun sepanjang 2023. Capaian ini tumbuh 28,12% dibandingkan laba 2022, yakni Rp6,35 triliun.

Menyitir laporan keuangan konsolidasian per akhir Desember 2023, kenaikan laba bersih INDF terjadi di tengah pertumbuhan penjualan yang moderat. Pada tahun lalu, penjualan neto perseroan mencapai Rp111,7 triliun atau naik 0,79% secara tahunan. 

Kinerja tersebut dikontribusikan oleh penjualan kepada pihak ketiga yang mencapai Rp103,33 triliun, naik 1,54% year-on-year (YoY). Di sisi lain, penjualan kepada pihak berelasi mengalami koreksi 7,62% YoY menjadi Rp8,36 triliun pada 2023.

Di tengah kenaikan penjualan, beban pokok INDF terpantau menurun sebesar 1,57% secara tahunan menjadi Rp75,65 triliun. Penurunan ini dikarenakan beban produksi yang dipikul perusahaan mengalami penyusutan sebesar 4,95% YoY.

Setelah dikurangi antara perolehan penjualan dan beban pokok penjualan, laba kotor yang dirangkum perseroan mencapai Rp36,05 triliun atau tumbuh sebesar 6,12% YoY. 

Alhasil, usai diakumulasikan dengan pendapatan dan beban lain, INDF meraih laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp8,14 triliun, naik 28,12% YoY. Laba per saham juga ikut terkerek dari posisi Rp724 menjadi Rp928 per lembar.

Lesatan bottom line tidak terlepas dari kinerja pos penghasilan keuangan yang melonjak 229,58% secara tahunan, atau dari posisi Rp596,23 miliar menjadi Rp1,96 triliun pada 2023.

Perinciannya, penghasilan bunga mencapai Rp1,14 triliun, sementara laba bersih atas selisih nilai tukar mata uang asing dari aktivitas pendanaan sebesar Rp816,32 miliar. 

Perseroan turut mencermati perolehan laba usaha relatif stabil di kisaran Rp19,66 triliun dengan marjin laba usaha berada pada level yang sehat yakni 17,6%.

Dengan tidak memperhitungkan non-recurring dan selisih kurs, core profit yang mencerminkan kinerja operasional meningkat 8% YoY menjadi Rp9,78 triliun dari sebelumnya Rp9,06 triliun.

Anthoni Salim, Direktur Utama dan Chief Executive Officer Indofood, mengatakan perseroan kembali menunjukkan ketangguhannya dengan meraih kinerja keuangan secara solid pada 2023, meski dihadapkan pada kondisi ekonomi global yang penuh tantangan.

“Memasuki tahun 2024 ini, kami tetap optimis namun senantiasa berhati-hati dalam menghadapi kondisi ketidakpastian global dan terus berupaya untuk meraih pertumbuhan yang berkelanjutan, serta menjaga keseimbangan antara pangsa pasar dan profitabilitas,” ujarnya.

Dari sisi neraca, INDF membukukan total aset senilai Rp186,58 triliun atau tumbuh 3,41% YoY. Adapun liabilitas perseroan menurun 0,79% secara tahunan menjadi Rp86,12 triliun, sementara ekuitas tercatat sebesar Rp100,46 triliun atau meningkat 7,31% YoY.

Di sisi lain, arus kas setara kas INDF pada akhir periode Desember 2023 tercatat sebesar Rp28,57 triliun, meningkat 10,14% YoY dari posisi sebelumnya yakni Rp25,94 triliun.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper