Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Japfa Ltd Rencanakan Delisting di Singapura, Saham JPFA Melesat Naik

Induk PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA), yakni Japfa Ltd dikabarkan akan delisting di Bursa Singapura. Kabar tersebut turut menyengat saham JPFA sore ini.
Induk PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA), yakni Japfa Ltd dikabarkan akan delisting di Bursa Singapura. Kabar tersebut turut menyengat saham JPFA sore ini.
Induk PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA), yakni Japfa Ltd dikabarkan akan delisting di Bursa Singapura. Kabar tersebut turut menyengat saham JPFA sore ini.

Bisnis.com, JAKARTA — Induk usaha PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA), yakni Japfa Ltd. dikabarkan akan melakukan go private atau delisting di Bursa Singapura. Kabar tersebut turut menyengat saham JPFA sore ini.

Seperti diketahui, Japfa Ltd merupakan induk dari emiten perunggasan asal Indonesia yakni PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA). Japfa Ltd tercatat menggenggam sebanyak 55% saham dari JPFA. Selain di Indonesia, Japfa Ltd juga memiliki lini usaha di beberapa negara lain di Asia Tenggara yakni Vietnam, India, Myanmar dan Bangladesh. 

Melansir Bloomberg, Japfa Ltd mempertimbangkan untuk melakukan go private terhadap perusahaan tercatatnya di Singapura dan telah memulai pembicaraan untuk melakukan pinjaman yang akan mendukung rencana go private ini.

Diskusi telah dilaksanakan oleh beberapa bank dan setidaknya satu private credit fund untuk pinjaman sekitar US$150 juta, kata sumber Bloomberg yang meminta untuk tidak disebutkan namanya.

Potensi delisting perusahaan yang memiliki kapitalisasi pasar US$313 juta atau 418 juta dolar Singapura ini masih berada dalam diskusi dan belum ada keputusan final yang dibuat. Saham Japfa di Bursa Singapura sendiri telah jatuh 7% sejak awal tahun ini. 

Japfa didirikan pada 1970 dan memiliki fasilitas di Indonesia, Vietnam, India, Myanmar, dan Bangladesh yang mengoprasikan produksi dan memproses unggas, babi, akuakultur dan daging sapi, serta makanan kemasan.

Japfa melaporkan terdapat empat pemegang saham dengan jumlah signifikan dengan nama belakang (surname) Santosa, nama yang sama dengan pendiri Japfa Ferry Teguh Santosa.

Adapun menjelang penutupan perdagangan Bursa pada Jumat (8/3/2024) pukul 15.20 WIB, saham JPFA ditutup melesat 3,33% ke level Rp1.240 per saham.

Saham JPFA diperdagangkan pada rentang Rp1.175-Rp.1.250 per saham. JPFA tercatat memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp14,54 triliun. 

_______

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper