Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BUMN Adhi Karya Raih Pendapatan Rp20 Triliun, Laba Melonjak

PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) mencatatkan pertumbuhan kinerja pendapatan dan laba pada 2023.
Dionisio Damara Tonce,Hafiyyan
Jumat, 8 Maret 2024 | 10:37
Pekerja beraktivitas di proyek yang dikerjakan PT Adhi Karya./JIBI-Nurul Hidayat
Pekerja beraktivitas di proyek yang dikerjakan PT Adhi Karya./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten BUMN konstruksi PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) mencatatkan pertumbuhan kinerja pendapatan dan laba pada 2023.

ADHI melaporkan raihan pendapatan usaha Rp20,07 triliun pada 2023, naik 48,14% dari sebelumnya Rp13,54 triliun pada 2022. Perincian segmen pendapatan pada 2023 ialah teknik dan konstruksi Rp16,87 triliun, properti dan servis Rp816,85 miliar, manufaktur Rp1,62 triliun, serta investasi dan konsesi Rp749,45 miliar.

Beban pokok pendapatan ADHI juga naik menjadi Rp17,75 triliun pada 2023 dari sebelumnya Rp11,75 triliun. Namun, BUMN tersebut membukukan kenaikan laba bruto menjadi Rp2,32 triliun dari Rp1,79 triliun pada 2022.

Laba usaha ADHI tumbuh menjadi Rp1,44 triliun dari sebelumnya Rp1,06 triliun. Laba sebelum pajak juga naik ke Rp316,10 miliar pada tahun lalu dari Rp183,29 miliar pada 2022.

ADHI mencatatkan laba yang dapat diastribusikan kepada pemilik entitas induk Rp214,01 miliar pada 2023, melonjak 163,42% dari Rp81,24 miliar pada 2022. Laba per saham pun naik menjadi Rp25,46 dari sebelumnya Rp18,59.

ADHI menggelontorkan kas neto untuk investasi Rp546,86 miliar pada 2023, berkurang dari Rp1,32 triliun pada 2022. Kas dan setara kas tahun lalu naik menjadi Rp4,50 triliun dari sebelumnya Rp4,33 triliun.

Total aset Adhi Karya pada 2023 mencapai Rp40,49 triliun, naik dari Rp39,98 triliun pada 2022. Aset pada 2023 berasal dari ekuitas Rp9,21 triliun dan liabilitas Rp31,27 triliun.

Dividen ADHI

Sementara itu, ADHI akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada awal April 2024. Perseroan berbicara soal potensi dividen.

Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Adhi Karya akan menggelar RUPST di Jakarta pada 1 April 2024. Adapun pemanggilan rapat akan dilakukan melalui situs web bursa efek dan perseroan pada 8 Maret mendatang. 

Manajemen ADHI menjelaskan bahwa para pemegang saham yang berhak menghadiri RUPST adalah mereka yang tercantum dalam Daftar Pemegang Saham di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada 7 Maret 2023 hingga pukul 16.00 WIB.

Meski mata acara rapat belum ditentukan, kemungkinan besar rencana pembagian dividen untuk tahun buku 2023 akan dibahas manajemen ADHI dalam RUPST mendatang. 

Direktur Utama Adhi Karya Entus Asnawi Mukhson, dalam paparan publik live yang digelar pada akhir November 2023, mengatakan bahwa rencana pembagian dividen sudah masuk dalam agenda RUPST dan akan didiskusikan pada pemegang saham mayoritas. 

“Jadi, untuk mendiskusikan hal ini bila memang diperlukan maka kita berikan, kita bagi ya maka kita bagi walaupun tidak terlalu besar nilainya, atau jumlah nominalnya,” kata Asnawi. 

ADHI terakhir kali menebar dividen kepada pemegang saham pada 2019. Kala itu, perseroan mengalokasikan 10% atau Rp66,38 miliar dari laba bersih untuk dividen. Adapun sisanya ditetapkan sebagai saldo laba ditahan. 

Pada tahun lalu, emiten BUMN Karya ini absen membagikan dividen untuk tahun buku 2022. Alasannya, nominal laba bersih dinilai belum memungkinkan untuk ditetapkan sebagai dividen.

Sepanjang tahun 2022, ADHI mencatatkan laba bersih senilai Rp81,24 miliar atau naik 47,21% year-on-year (YoY). Kenaikan laba bersih didorong oleh kinerja pendapatan usaha, yang naik 17,5% secara tahunan menjadi Rp13,54 triliun. 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper