Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proyeksi Arah Saham Vale (INCO) Jelang Keputusan Divestasi Saham

Saham PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) terpantau melemah jelang penandatanganan divestasi 14% saham kepemilikan asing kepada holding BUMN pertambangan, MIND ID.
Proses penambangan Nikel PT Vale Indonesia Tbk. di Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Jumat (28/7/2023)/Bisnis-Paulus Tandi Bone
Proses penambangan Nikel PT Vale Indonesia Tbk. di Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Jumat (28/7/2023)/Bisnis-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA – Saham PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) terpantau melemah jelang penandatanganan divestasi 14% saham kepemilikan asing kepada holding BUMN pertambangan, MIND ID. Secara teknikal, saham INCO diperkirakan masih dalam fase menurun.

Pada perdagangan hari ini, Senin (26/2/2024) hingga pukul 14.50 WIB, saham INCO mencatatkan pelemahan sebesar 1,52% ke level Rp3.890 per lembar. Saham perseroan ditransaksikan sebanyak 3.587 kali dengan nilai turnover Rp37,53 miliar.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menuturkan bahwa secara teknikal, pergerakan saham INCO masih berada dalam fase downtrend. Namun, pada perdagangan sesi dua ini, koreksi masih tertahan oleh MA20 dan didominasi oleh volume penjualan.

“Dari indikator lain, MACD masih berada di area negatif dan waspadai Stochastic yang mulai menyempit dan rawan terjadi dead cross. Support 3.610 dan resistansi 4.320,” ujar Herditya saat dihubungi Bisnis pada Senin (26/2).

Penandatanganan dokumen transaksi pengambilalihan saham divestasi INCO bakal diadakan hari ini sekitar pukul 16.00 WIB. Seremoni itu rencananya bakal disaksikan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan bahwa besaran divestasi saham yang akan ditransaksikan antara Vale dan MIND ID mencapai 14%. Namun, dia enggan memerinci lebih lanjut mengenai nilainya. 

Berdasarkan pemberitaan Bisnis sebelumnya, hasil negosiasi setahun belakangan antara kedua belah pihak telah menyepakati ssia besaran divestasi di level 14% dengan harga sekitar Rp3.000 per saham atau berada di bawah harga reguler saat ini. 

Presiden Direktur Kiwoom Sekuritas Indonesia Changkun Shin mengatakan bahwa ketika harga divestasi di bawah harga saat ini, maka saham INCO akan direspons negatif oleh pelaku pasar.

“Harga saham INCO diperkirakan melanjutkan penurunan menuju harga divestasi, dan setelah itu ada peluang menguat usai tekanan jual mereda seiring kondisi valuasi yang sudah undervalued,” kata Shin.

Sementara itu, Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani juga menyampaikan bahwa pergerakan saham INCO akan dipengaruhi oleh prospek underlying perusahaan yakni nikel, terlepas siapa pun yang menjadi pemegang saham pengendali.

“Karena harga INCO dipengaruhi oleh harga underlying komoditasnya yakni nikel dan harga nikel hingga saat ini masih dalam tren penurunan,” pungkasnya.

-----------------

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper