Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menanti IPO Entitas BUMN Telkom (TLKM)

TelkomMetra membuka peluang untuk membawa portofolionya, asuransi AdMedika untuk melakukan IPO.
Karyawati beraktivitas di dekat layar pergerakan saham pada salah satu perusahaan sekuritas di Jakarta, Senin (16/10/2023). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati beraktivitas di dekat layar pergerakan saham pada salah satu perusahaan sekuritas di Jakarta, Senin (16/10/2023). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Satu lagi kabar Grup BUMN yang akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Kali ini, entitas PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), TelkomMetra membuka peluang untuk membawa portofolionya, asuransi AdMedika untuk melakukan penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO).

PT Multimedia Nusantara (TelkomMetra) adalah perusahaan yang memulai usahanya sebagai penyedia TV berbayar sejak didirikan pada tanggal 28 Mei 1997. TelkomMetra kemudian melakukan perjalanan sebagai penyedia Media, Edutainment dan Services (IMES). Telkom menguasai 99% saham TelkomMetra.

Direktur Utama TelkomMetra Pramasaleh H. Utomo mengatakan AdMedika akan menjadi salah satu kandidat yang pertama yang akan melantai di Bursa. Dia menuturkan IPO ini paling cepat dapat terjadi pada 2025.

"Kami punya fokus portofolio AdMedika, InfoMedia, Finnet, dan MdMedia punya target IPO, paling cepat di 2026. Tapi kalau ternyata 2025 selesai grooming-nya dan ada investor, dalam suasana market bagus, kita bisa lebih cepat [IPO]," kata Prama di Jakarta, dikutip Jumat (2/2/2024).

Prama juga menyampaikan tidak menutup kemungkinan bagi TelkomMetra untuk melantai di Bursa. Hanya saja, kata dia, dalam skenario strategis, TelkomMetra akan melihat bagaimana perkembangan industri.

Menurut Prama, saat ini TelkomMetra memiliki tujuan untuk meningkatkan kapabilitas investasi Telkom.

Data Center

Sementara itu, Telkom menyampaikan akan menggandeng investor untuk pengembangan bisnis data center melalui PT Telkom Data Ekosistem (TDE) ke depannya. 

Direktur Group Business Development Telkom Honesti Basyir mengatakan kerja sama Telkom dengan PT Indosat Tbk. (ISAT) melalui NeutraDC dan BDx Indonesia, merupakan salah satu bagian dari kolaborasi pengembangan data center. 

Menurut Honesti, Telkom memiliki tujuan utama dalam bisnis ini, yaitu menjadi market leader data center untuk Indonesia dan regional melalui TDE.

"Sehingga ekspansi yang kami butuhkan tidak hanya di Indonesia, tetapi kami ingin menjalin komunikasi dengan region seperti Malaysia, Filipina, dan Jepang untuk bisa memiliki data center," ucap Honesti dalam Media Gathering Telkom, Kamis (1/2/2024). 

Honesti melanjutkan, Telkom saat ini terus membangun dan memperbesar kapasitas data center mereka. Dia menyebut Telkom membangun kampus 1 dan kampus 2 hyperscale data center di Cikarang dan di Batam. 

Selain itu, kata dia, TLKM juga akan mengubah sentra-sentra telepon yang ada di daerah menjadi data center berkapasitas kecil.

Dengan pengembangan tersebut, Honesti menyebut Telkom tidak mungkin membiayai investasi data center tersebut sendiri. Menurutnya, pengembangan ini membutuhkan investor karena investasinya yang mahal. 

"Kami butuh investor, karena mahal sekali investasi. Semua data center yang dibangun dari nol itu capital intensive semua," ujar Honesti.

Honesti juga melihat, saat ini pemain data center lazim melakukan kolaborasi untuk melakukan pengembangan data center. 

Adapun Honesti menyebut saat ini TLKM memiliki data center dengan kapasitas sekitar 40-45 MegaWatt (MW), dengan utilisasi sebesar 70%. Menurutnya, TLKM akan membangun sekitar 50 MW kapasitas data center untuk tahun ini.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper