Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Chandra Asri (TPIA) Bangun Pabrik CA-EDC, Sasar Industri Baterai

PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) menjalankan strategi pertumbuhan organik di sektor kimia dengan mendirikan Pabrik Chlor Alkali dan Ethylene Dichloride
Pekerja beraktivitas di proyek pembangunan pabrik Polyethylene (PE) baru berkapasitas 400.000 ton per tahun di kompleks petrokimia terpadu PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (CAP), Cilegon, Banten, Selasa, (18/6/2019)./Bisnis-Triawanda Tirta Aditya
Pekerja beraktivitas di proyek pembangunan pabrik Polyethylene (PE) baru berkapasitas 400.000 ton per tahun di kompleks petrokimia terpadu PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (CAP), Cilegon, Banten, Selasa, (18/6/2019)./Bisnis-Triawanda Tirta Aditya

Bisnis.com, JAKARTA – PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) menjalankan strategi pertumbuhan organik di sektor kimia dengan mendirikan Pabrik Chlor Alkali dan Ethylene Dichloride (Pabrik CA-EDC).

Chief Financial Officer (CFO) Chandra Asri Group Andre Khor mengatakan menjelaskan bahwa perusahaan telah menarik Investasi Langsung Asing (FDI) dalam kemitraan dengan banyak perusahaan kelas dunia dari luar negeri. TPIA, lanjutnya, saat ini sedang melakukan diversifikasi bisnis baik di dalam negeri maupun internasional, sesuai dengan kemampuan intinya.

“Kami juga berkomitmen untuk menyelesaikan strategi pertumbuhan organik di sektor kimia dengan mendirikan Pabrik Chlor Alkali dan Ethylene Dichloride (Pabrik CA-EDC) berskala dunia, bersamaan dengan investasi infrastruktur inti yang terkait,” katanya dalam keterangan resmi, Kamis (1/2/2024).

Andre menambahkan pengembangan Pabrik CA-EDC menargetkan konsep Kemitraan Publik-Privat (PPP) untuk memenuhi kebutuhan lokal dan regional di Indonesia dan wilayah Asia Tenggara.

Dia meyakini nvestasi ini akan mengurangi impor Indonesia dan memperluas ekspor sektor kimia untuk mendukung pemurnian nikel dan alumina. Sebagai mana diketahui hal tersebut yang menjadi dasar produksi baterai bagi industri kendaraan listrik yang merupakan bagian inti dari solusi untuk transisi energi global.

“Bagi Chandra Asri Group, implementasi Kemitraan Publik-Privat dalam skala internasional diharapkan mampu membawa manfaat berlipat bagi negara, melalui pengembangan ekosistem yang Indonesia sentris dengan perusahaan-perusahaan global terkemuka serta kemitraan yang kuat dan penciptaan solusi bersama,” ungkapnya,

Andre menambahkan dengan investasi PPP di aset strategis di luar negeri, Indonesia juga memiliki potensi untuk mengamankan pasokan energi dan mengurangi ketergantungan terhadap entitas asing.

Sebagai catatan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mencatat bahwa pada tahun 2022 Indonesia mengimpor hingga 60% kebutuhan bahan bakar dan 80% bahan kimia. Pertumbuhan dan ekspansi ini juga akan memberikan lebih banyak kesempatan bagi diaspora Indonesia yang mencapai 8,8 juta jiwa.

Sebelumnya, TPIA melaporkan penggunaan dana hasil penerbitan obligasi sebesar Rp993,31 miliar untuk kebutuhan modal kerja. 

Direktur Chandra Asri Grup Suryandi mengatakan dana dari Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan IV Chandra Asri Petrochemical Tahap III tahun 2023 hingga 31 Desember 2023 sebesar Rp993,31 miliar telah digunakan untuk modal kerja. 

“Dana bersih yang diperoleh Perseroan dari hasil obligasi ini, setelah dikurangi komisi-komisi, biaya-biaya, dan pengeluaran-pengeluaran yang dibayarkan sehubungan dengan obligasi ini akan digunakan seluruhnya untuk keperluan modal kerja,” kata Suryandi dalam keterbukaan informasi.

Dana tersebut merupakan dana hasil Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan IV Chandra Asri Petrochemical Tahap III tahun 2023. 

TPIA menawarkan obligasi dalam rangka penawaran umum berkelanjutan (PUB) obligasi berkelanjutan IV dengan target dana yang dihimpun sebesar Rp8 triliun. Obligasi ini terdiri dari 3 seri, yang masing-masing ditawarkan sebesar 100 persen dari jumlah pokok obligasi. 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper