Bisnis.com, JAKARTA - Emiten perkebunan sawit milik Grup Sinarmas, PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMAR) mengumumkan kesiapan perseroan untuk melunasi obligasi yang akan segera jatuh tempo pada Februari 2024.
Wakil Direktur Utama SMAR Jimmy Pramono mengatakan perseroan telah mempersiapkan dana pembayaran pokok Obligasi berkelanjutan II SMART Tahap III Tahun 2021 Seri B yang akan jatuh tempo pada 19 Februari 2024 sebesar Rp380 miliar.
"Ketersedian dana atas pembayaran pokok ini didukung oleh posisi likuiditas yang baik sebagaimana tercermin dalam laporan keuangan konsolidasian SMAR per 30 September 2023," ujar Jimmy dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (23/1/2024).
Selain itu, dia mengatakan salah satu sumber dana perseroan untuk melunasi obligasi yang akan segera jatuh tempo tersebut karena SMAR memiliki fasilitas kredit dari beberapa bank yang belum dipergunakan.
Dana pelunasan pokok termasuk pembayaran bunga atas obligasi tersebut akan disetorkan ke dalam rekening PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) secara tepat waktu sesuai jadwal yang telah ditentukan.
"Tidak ada dampak kejadian, informasi atau fakta material tersebut terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha perseroan," pungkasnya.
Baca Juga
Menilik kinerja keuangannya, pada kuartal III/2023, SMAR membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp522 miliar. Laba tersebut merosot 85,44% secara year-on-year (yoy) dibandingkan periode sama 2022 sebesar Rp3,58 triliun.
Penjualan bersih perseroan juga turun 14,25% yoy menjadi Rp48,9 triliun dibandingkan kuartal III/2023 sebesar Rp57,03 triliun. Penjualan bersih tersebut didorong oleh penjualan domestik sebesar Rp27,6 triliun dan penjualan ekspor senilai Rp21,2 triliun.
Dengan penjualan bersih yang turun, beban pokok penjualan SMAR ikut turun menjadi 43,8 triliun. Beban pokok penjualan ini turun 6,12% dari Rp46,6 triliun secara tahunan atau year on year (yoy).
Turunnya pendapatan ini juga turut membuat laba kotor SMAR tergerus menjadi Rp5,09 triliun pada 9 bulan 2023. Laba kotor ini turun hingga 50,84% secara tahunan dari Rp10,3 triliun.
Alhasil laba bersih SMAR ikut turun 85,44% dari Rp3,58 triliun di kuartal III/2022, menjadi Rp522 miliar di kuartal III/2023.
Adapun jumlah aset SMAR hingga kuartal III/2023 mencapai Rp39,14 triliun. Jumlah aset ini berkurang dari akhir 2022 yang sebesar Rp42,6 triliun.
Sementara itu, jumlah liabilitas SMAR juga turun menjadi Rp20,4 triliun di akhir September 2023, dari Rp23,3 triliun di akhir Desember 2022.
Begitu juga dengan jumlah ekuitas SMAR yang turun menjadi Rp18,66 triliun di 30 September 2023, dari sebelumnya Rp19,2 triliun di 31 Desember 2022.