Bisnis.com, JAKARTA - Grup Sinarmas PT Sinar Mas Agro and Resources Tbk. (SMAR) menyampaikan telah mendapatkan alokasi biodiesel sekitar 1,5 juta kilo liter (kl) dari pemerintah untuk tahun 2024.
Head of Corporate Affairs Sinar Mas Agribusiness and Food Ronny Rusli mengatakan perusahaan turut serta mendukung kebijakan pemerintah mengenai bahan bakar nabati di Indonesia. Dia menjelaskan, kuantitas FAME (Fatty Acid Methyl Ester) yang dipasok perusahaan akan ditentukan oleh pemerintah melalui program alokasi tahunan.
"Di tahun 2024, pemerintah mengalokasikan sekitar 1,5 juta kl untuk dipasok perusahaan," kata Ronny kepada Bisnis, Rabu (17/1/2024).
Dia melanjutkan, program biodiesel merupakan program strategis pemerintah untuk menciptakan permintaan baru atas produk turunan kelapa sawit.
Menurut Ronny, program ini sangat strategis dan bermanfaat untuk industri sawit secara keseluruhan, mulai dari petani hingga industri hilir.
"Dengan adanya pemintaan baru untuk produk sawit, supply dan demand akan terjaga sehingga harga sawit akan stabil," ujar Ronny.
Baca Juga
Sebagai informasi, SMAR mengoperasikan pabrik biodiesel di Kalimantan Selatan mulai pada 2016. Pabrik ini memiliki kapasitas terpasang 1.000 ton per hari.
Pada 2022, SMAR menyelesaikan ekspansi kapasitas pabrik biodieselnya sebesar 1.500 ton per hari. Perluasan kapasitas pabrik ini diselesaikan untuk mempersiapkan pemenuhan mandat biodiesel B35 yang lebih tinggi di 2023 dan di tahun-tahun mendatang.
Dalam laporan tahunannya, SMAR mencatatkan penjualan biodiesel berupa FAME sebesar 678.000 ton, meningkat dari 2021 sebesar 646.000 ton.
Adapun alokasi volume untuk mandat B35 SMAR tahun ini bertambah dari tahun 2023. Pada 2023, SMAR mendapatkan alokasi volume sebesar 1, juta kl untuk dipasok perusahaan.
Dengan alokasi 1,5 juta kl, artinya, alokasi biodiesel SMAR tahun 2024 ini meningkat 50% dari tahun 2023.
