Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Adu Capaian Kontrak Baru ADHI & PTPP Sepanjang 2023

ADHI membukukan nilai kontrak baru sebesar Rp37,4 triliun, sementara PTPP meraup kontrak baru Rp31,67 triliun pada 2023
Aktivitas proyek konstruksi gedung bertingkat yang dikerjakan PT PP (Persero) Tbk. di Jakarta, Rabu (16/2/2022). Bisnis/Arief Hermawan P
Aktivitas proyek konstruksi gedung bertingkat yang dikerjakan PT PP (Persero) Tbk. di Jakarta, Rabu (16/2/2022). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Dua emiten BUMN Karya, yakni PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) merangkum nasib berbeda terkait realisasi nilai kontrak baru yang diraih masing-masing perseroan sepanjang 2023. 

Sepanjang tahun 2023, ADHI membukukan nilai kontrak baru sebesar Rp37,4 triliun. Jumlah tersebut tumbuh 58% secara year-on-year (YoY) dan melampaui target yang ditetapkan perusahaan yakni meningkat 15%-20% dibandingkan capaian 2022.

Sekretaris Perusahaan ADHI Farid Budiyanto menyatakan capaian tersebut menjadi modal penting bagi perseroan untuk meningkatkan pertumbuhan kinerja secara berkelanjutan. Pada saat bersamaan, ADHI juga akan tetap menerapkan operational excellence dan memaksimalkan produktivitas dari proyek-proyek yang digenggam.

Selain itu, emiten BUMN Karya ini juga akan mengimplementasikan disiplin cash flow pada penerapan skema pendanaan yang sesuai dengan profil proyek.

Pada 2024, Farid mengatakan ADHI akan bersikap hati-hati dalam memilih proyek baru dengan fokus memperkuat pasar EPC sesuai dengan basis kompetensi inti perseroan. Salah satunya dengan menyasar peluang proyek perkeretaapian.

“Selain itu, perseroan juga akan meningkatkan portofolio pangsa pasar baru khususnya proyek-proyek berbasis lingkungan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (10/1/2024). 

Sementara itu, PTPP mencatatkan nilai kontrak baru sebesar Rp31,67 triliun pada 2023. Meski bertumbuh 1,54% dibandingkan dengan capaian tahun 2022, jumlah itu masih kurang dari target yang ditetapkan perusahaan yakni Rp34,5 triliun. 

Sekretaris Perusahaan PTPP Bakhtiyar Efendi menyebutkan bahwa pertumbuhan nilai kontrak menandakan PTPP masih dipercaya berbagai pihak dalam mengerjakan proyek-proyek, baik di skala nasional maupun internasional.

“PTPP berkomitmen tinggi untuk berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur, terutama Proyek Strategis Nasional [PSN] yang saat ini digalakkan oleh pemerintah,” pungkasnya.

Dia menyampaikan bahwa hingga saat ini, PTPP telah mengerjakan 30 PSN dengan 12 di antaranya telah diselesaikan. Komposisi itu terdiri dari sektor jalan tol sebesar 56,25%, bendungan sebesar 18,02%, serta EPC mencapai 14,02%.

Tak cuma itu, sektor pelabuhan dan dermaga tercatat mencapai 9,15%, bandara sebesar 1,82%, dan sektor industri sebesar 0,75%. Sebagian besar proyek disebut telah selesai tepat waktu dan memiliki progres lebih cepat dibandingkan target yang sudah ditentukan.

PROYEK ADHI & PTPP

Jika dibedah lebih jauh, perolehan kontrak baru Adhi Karya sepanjang tahun lalu didominasi oleh lini bisnis engineering & construction sebesar 93%. Disusul lini manufaktur 3% dan sisanya lini bisnis properti, hospitality, dan investasi. 

Di sisi lain, tambahan kontrak baru ADHI periode Desember 2023 bersumber dari pekerjaan Jalan Tol Serang–Panimbang Seksi III di Banten, dan pekerjaan pembangunan Gedung Data Center Bank Indonesia (BI) di Karawang, Jawa Barat.

Selain itu, perseroan juga meraih proyek di IKN meliputi Jalan Tol IKN Seksi 3A-2 Segmen Karang Joang–Kariangau, Rumah Sakit IKN dan Jaringan Pipa Limbah di kawasan IKN, serta pekerjaan pembangunan RS Mandaya Royal Jakarta melalui anak usaha.

Sepanjang tahun lalu, ADHI juga memiliki profil sumber pendanaan yang beragam. Hal tersebut ditunjukkan berdasarkan segmentasi sumber dana, kontrak yang berasal dari BUMN atau BUMD sebesar 43,6%, pemerintah mencapai 33,5%, pinjaman 13,8%, dan swasta 9,1%.

Jika diuraikan berdasarkan tipe pekerjaan, kontribusi terbesar berasal dari pekerjaan jalan dan jembatan sebesar 41% yang didominasi oleh proyek jalan tol, antara lain Tol Jakarta-Cikampek Selatan, Tol Probolinggo-Banyuwangi, Tol IKN Paket 6, Tol IKN Seksi 3A-2 Ruas Karang Joang-Kariangau, dan Tol Bayung Lencir-Tempino.

Sementara itu, tipe pekerjaan gedung berkontribusi sebesar 22%, prasarana perhubungan mencapai 16%, EPC sebesar 6%, serta sisanya manufaktur dan lainnya.

Kontrak baru tertinggi yang diraih ADHI sepanjang 2023 berasal dari proyek prasarana perkeretaapian di Filipina yakni paket South Commuter Railway CP S-03C dan Malolos-Clark Railway Project CP S-01 dengan porsi sebesar Rp3,9 Triliun.

Proyek terbesar lainnya adalah Tol Jakarta-Cikampek Selatan sebesar Rp2,1 triliun, proyek pabrik PUSRI IIIB sebesar Rp1,4 triliun, serta proyek sarana dan prasarana di IKN.

Di lain sisi, kontrak baru yang diraih PTPP sepanjang 2023 didominasi oleh proyek dengan sumber dana pemerintah sebesar 42,79%, swasta sebesar 37,20%, dan BUMN sebesar 20,01%.

Berdasarkan jenis pekerjaannya, perolehan kontrak baru tertinggi diperoleh dari sektor jalan dan jembatan sebesar 34,64%, gedung sebesar 31,71%, dan perkeretaapian sebesar 11,22%. 

Selanjutnya, bandara mencapai 7,21%, pelabuhan 4,81%, bendungan 4,44%, industri sebesar 3,44%, irigasi mencapai 1,25%, power plant sebesar 0,65% dan minyak & gas sebesar 0,63%.

Adapun, capaian proyek baru yang berhasil diraih PTPP pada Desember 2023, di antaranya Terminal BBM Biak (Sisi Laut) senilai Rp393 miliar, dermaga Ship Lift Block A-B senilai Rp275 miliar, dan Pembangunan RSPON Jakarta sebesar Rp258 miliar.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper