Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Crazy Rich Surabaya Hermanto Tanoko Melonjak, Efek Investasi ke IKN?

Saham terafiliasi konglomerat Hermanto Tanoko, seperti AVIA dan CLEO berlompatan seiring dengan kabar ekspansi ke IKN Nusantara.
Arlina Laras, Wibi Pangestu Pratama
Rabu, 27 Desember 2023 | 13:18
Saham terafiliasi konglomerat Hermanto Tanoko, seperti AVIA dan CLEO berlompatan seiring dengan kabar ekspansi ke IKN Nusantara. /Instagram
Saham terafiliasi konglomerat Hermanto Tanoko, seperti AVIA dan CLEO berlompatan seiring dengan kabar ekspansi ke IKN Nusantara. /Instagram

Bisnis.com, JAKARTA - Saham terafiliasi konglomerat Hermanto Tanoko, seperti AVIA dan CLEO berlompatan seiring dengan kabar ekspansi ke Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara.

Emiten terafiliasi Crazy Rich Surabaya Surabaya Hermanto Tanoko, PT Sariguna Primatirta Tbk. (CLEO) atau Tanobel, resmi mengoperasikan pabrik air minum Cleo di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara pada akhir 2023, menunjukkan keseriusan perusahaan tersebut dalam menggarap potensi pasar di wilayah IKN maupun secara nasional.

Dikutip dari unggahan Tancorp Group, yakni holding perusahaan milik keluarga Tanoko, PT Sariguna Primatirta Tbk. selaku produsen air minum dalam kemasan (AMDK) resmi mengoperasikan pabrik Cleo di wilayah IKN.

Pabrik air minum CLEO itu berlokasi di Karya Merdeka, Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara atau berada di sisi utara Balikpapan dan sisi timur IKN. Lokasi pabrik berjarak sekitar 40 menit dari Titik Nol IKN.

"Ini merupakan langkah strategis perseroan untuk meratakan supply chain distribusi di luar wilayah Pulau Jawa sehingga dapat mempercepat pertumbuhan CLEO di seluruh Nusantara," dikutip dari unggahan akun Instagram Tancorp pada Senin (25/12/2023).

Tanobel telah menggelontorkan belanja modal (capital expenditur/capex) senilai Rp300 miliar pada 2023 untuk pembangunan pabrik baru Cleo di IKN. Perusahaan pun melakukan pengembangan pabrik, penambahan mesin, hingga penguatan jaringan distribusi melalui investasi itu.

Pada 2024 pun Tanobel akan kembali menggelontorkan capex Rp300 miliar, yakni untuk penambahan pabrik baru, pengembangan pabrik eksisting, penambahan mesin untuk meningkatkan kapasitas produksi dan otomasi, hingga perluasan jaringan distribusi.

Pada awal 2024 Tanobel selaku produsen air minum merek Cleo akan memiliki 32 pabrik. CLEO pun mengklaim bahwa pihaknya merupakan produsen AMDK dengan pabrik terbanyak di Indonesia.

Bahkan, sepanjang 2024 pun Tanobel berencana membangun 3 pabrik baru di Palu, Sulawesi Tengah; Pontianak, Kalimantan Barat; dan Pekanbaru, Riau.

Sementara itu, dalam catatan Bisnis, Konsorsium Nusantara yang terdiri dari Agung Sedayu Grup dan beberapa grup konglomerat lainnya telah mengumumkan nilai investasi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara sebesar Rp40 Triliun.

Selain itu, pada groundbreaking tahap kedua Mayapada Grup Milik Dato Sri Tahir dan Pakuwon Grup masuk dalam jajaran investor IKN. Konsorsium yang dipimpin oleh Sugianto Kusuma atau Aguan terdiri dari beberapa anggota, di antaranya Salim Grup milik Anthony Salim, Sinarmas milik Franky Wijaya, Pulauintan milik Pui Sudarto dan Djarum milik Budi Hartono.

Kemudian anggota yang lain yaitu Wings Group milik Wiliam Katuari, Adaro milik TP Rahmat dan Garibaldy ‘Boy Thohir’, Barito Pacific milik Prajogo Pangestu, Mulia Group milik Eka Tjandranegara, hingga Astra Group milik Soeryadjaya.

Seiring dengan ekspansi CLEO ke IKN, sejumlah saham terafiliasi Hermanto Tanoko pun berlompatan

Portofolio Emiten Hermanto Tanoko

1. Air Mineral 

Perusahan air mineral PT Sariguna Primatirta Tbk. (CLEO) yang mulai melantai di Bursa Efek Indonesia pada 5 Mei 2017. Mengutip dari RTI, PT Tancorp Global Abadi memiliki sebanyak 6,69 miliar saham atau 55,79%.

Lalu, PT Tancorp Global Sentosa juga memiliki 2,53 miliar atau setara 21,09 persen dari seluruh saham. Keduanya merupakan pengendali produsen air mineral CLEO.

Saham CLEO melonjak 19,53% atau 125 poin pada akhir sesi I perdagangan Rabu (27/12/2023) Sepanjang 2023, saham CLEO naik 37,84%.

2. Properti

Hermanto Tanoko juga menjadi pemilik PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk. (RISE) yang listing pada 9 Juli 2018. Saat ini, PT Tancorp Global Sentosa memiliki saham sebanyak 8,78 miliar atau 80,3% serta menjadi pengendali RISE. 

Melansir dari situs resmi perusahaan, dirinya memiliki sejumlah hotel, perkantoran, apartemen, residensial hingga pergudangan. Mulai dari, Arc 100, Voza Tower, Vasa Hotel, Kyo Society, Dakota, Grand Sunsire, hingga Cleo Hotels 

Adapun, saham RISE hari ini masih stagnan di level Rp990. Sepanjang 2023, saham RISE turun 10%.

3. Industri Bahan Bangunan 

Tanbiz Brand merupakan Sub Holding yang bergerak dibidang industri bahan bangunan, plastik, hingga bahan baku plastik. Ada beberapa emiten yang tergabung di anak usaha ini, seperti PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk. (CAKK). 

PT Tancorp Bangun Indonesia sendiri menjadi pengendali CAKK yang melantai di Bursa pada 31 Oktober 2018, dengan total kepemilikan mencapai 752,6 juta saham atau 62,54%. 

Tak hanya itu, bisnis yang kini melejitkan namanya juga bergerak di industri cat, PT Avia Avian Tbk. (AVIA). AVIA resmi listing di Bursa Efek Indonesia pada 8 Desember 2023 dengan menawarkan 6,20 miliar saham di harga Rp930 per lembar. 

Saham CAKK melesat 19,11% atau 30 poin pada sesi I hari ini. Sepanjang 2023, saham CAKK masih turun 7,43%.

Saham AVIA juga melonjak 9,72% atau 84 poin menjadi Rp510. Namun, sepanjang 2023 saham AVIA masih turun 19,05%.

4. Perbankan

Hermanto Tanoko tercatat memiliki 7.035.700 saham BDMN atau 0,08% per Oktober 2023, yang membuatnya masuk dalam top 20 pemegang saham Bank Danamon di nomor 13.

Jumlah tersebut bertambah dari data per 30 April. Saat itu, bos Grup Tancorp ini mempunyai 6.059.000 saham atau 0,07% dan posisinya ada di nomor 16 pemegang saham terbesar BDMN. PT Tancorp Surya Sentosa sendiri menjadi pemegang saham pengendali AVIA sebesar 22,67 miliar saham atau 36,6%. 

Saham BDMN pagi ini naik 0,74% atau 20 poin menjadi Rp2.740. Sepanjang 2023, saham BDMN naik 0,37%.

5. Ritel

Mengutip dari situs perusahan, ada dua unit usaha yang berada di bawah naungan Tanworld Network, gurita bisnis milik Hermanto yang memayungi beberapa aktivitas brand.

Pertama, PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk. (DEPO) yang listing pada 25 November 2021. Emiten yang bergerak pada bidang retail bahan bangunan. PT Tancorp Surya Sukses menjadi pengendali dengan kepemilikan 1,59 miliar saham atau setara dengan 23,5% dari total saham yang beredar. 

Kedua, PT Mega Perintis Tbk. (ZONE), ritel fesyen yang terkenal dengan merek Manzone. 

Crazy Rich Surabaya ini juga mencatatkan PT Penta Valent Tbk. (PEVE) yang telah melantai di Bursa pada Januari 2023. PEVE merupakan perusahaan yang bergerak di bidang distributor produk farmasi,dan konsumsi.

Melansir dari RTI, per 30 Juni 2023 PT Tancorp Mega Buana menjadi pemegang saham pengendali dengan kepemilikan sebanyak 988,7 juta saham atau sebesar 56%.

Pagi ini, saham DEPO melonjak 16,76% atau 62 poin menjadi Rp432, saham ZONE naik 0,45% atau 5 poin ke Rp1.120, dan saham PEVE naik 16,03% atau 25 poin menuju Rp181.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

  

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper