Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sri Mulyani Semringah, Dividen BUMN Capai Target Rp81,5 Triliun

Bila membandingkan dengan APBN awal, capaian dividen BUMN tahun ini telah menembus 166,1%.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Selasa (1/8/2023).  Instagram @smindrawati.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Selasa (1/8/2023).  Instagram @smindrawati.

Bisnis.com, JAKARTA – Pendapatan negara dari dividen BUMN tercatat telah mencapai Rp81,5 triliun hingga 12 Desember 2023, atau telah sesuai dengan target pemerintah. 

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa capaian ini sesuai dengan target yang telah direvisi melalui Peraturan Presiden (Perpres) No. 75/2023 Perubahan Atas Peraturan Presiden No. 130/2022 Tentang Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2023. 

“Sampai dengan 12 Desember [2023] kami sudah mendapatkan dividen sesuai dengan target Perpres No. 75/2023,” ungkapnya dalam Konferensi Pers APBN Kita Desember 2023, Jumat (15/12/2023). 

Untuk diketahui, pemerintah melakukan revisi atas rincian APBN 2023, termasuk target dari setoran dividen BUMN. 

Semula dalam APBN 2023 awal, target dividen BUMN secara keseluruhan senilai Rp49,1 triliun. Sementara dalam APBN revisi dinaikkan menjadi Rp81,5 triliun. Artinya naik Rp32,4 triliun. 

Bila membandingkan dengan APBN awal, capaian dividen BUMN tersebut telah menembus 166,1%. 

“Ini hal yang bagus, artinya BUMN terutama yang sehat telah mampu membayarkan dividen kepada negara yang cukup tinggi kenaikannya,” lanjut Sri Mulyani. 

Realisasi penerimaan negara yang masuk dalam kekayaan negara yang dipisahkan (KND) tersebut, disumbang oleh seotran dividen BUMN perbankan mencapai Rp40,8 triliun dan nonperbankan Rp40,7 triliun. 

Dalam Perpres No.75/2023 tersebut, target setoran dividen BUMN perbankan di bawah Kementerian BUMN naik dari Rp24,85 triliun menjadi Rp40,84 triliun. 

Sementara targer setoran dividen BUMN nonperbankan di bawah Kementerian BUMN juga dikerek naik dari Rp23,53 triliun menjadi Rp39,86 triliun. Sedangkan target pendapatan dari laba BUMN/lembaga di bawah Kemenkeu naik dari Rp718 miliar menjadi Rp836,25 miliar.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper