Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah ke level Rp15.870 pada perdagangan hari ini, Rabu (25/10/2023).
Berdasarkan data Bloomberg dikutip Rabu (25/10/2023) pukul 15.15 WIB, rupiah kembali melemah ke posisi Rp15.870 per dolar AS atau turun 0,13% setelah berhasil ditutup menguat kemarin. Pelemahan rupiah terjadi saat indeks dolar AS tercatat turun tipis 0,01% atau 0,01 menuju ke 106,26.
Senasib dengan rupiah, mayoritas mata uang lain di kawasan Asia juga terpantau melemah di hadapan dolar AS. Contohnya won Korea yang melemah 0,47%, kemudian peso Filipina melemah 0,17%, dolar Taiwan turun 0,31%, hingga yuan China yang terkoreksi 0,06%.
Di sisi lain, sejumlah mata uang lain berhasil ditutup menguat pada akhir perdagangan hari ini. Misalnya yen Jepang yang naik tipis 0,01%, dolar Hong Kong menguat 0,01%, dolar Singapura menguat 0,01%, rupee India naik 0,04%, ringgit Malaysia 0,05%, serta baht Thailand melemah 0,07%.
Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kembali melemah seiring dengan memanasnya situasi geopolitik Timur Tengah yang memicu adanya ketidakpastian dari kondisi ekonomi global. Hal ini pun akhirnya berdampak pada kenaikan harga minyak mentah dunia dan penurunan tingkat konsumsi masyarakat.
"Untuk membantu meningkatkan konsumsi masyarakat, pemerintah telah menyiapkan sejumlah paket kebijakan ekonomi untuk menjaga pertumbuhan ekonomi, berupa berbagai insentif yang akan di gelontorkan antara lain insentif pajak pertambahan nilai (PPN) untuk properti, bantuan beras, hingga bantuan langsung tunai (BLT)," tulisnya dalam riset harian, Rabu (25/10/2023).
Baca Juga
Di sisi lain, pergerakan rupiah hari ini juga dipengaruhi oleh sikap pasar yang menunggu isyarat eknomi lebih lanjut dari AS, terutama terkait data produk domestik bruto (PDB) kuartal III/2023 yang akan dirilis pada Kamis (26/10/2023).
Tanda-tanda ketahanan data ekonomi AS akan memberi Federal Reserve (The Fed) lebih banyak ruang untuk mempertahankan suku bunga yang lebih tinggi dalam jangka waktu lebih lama.
Adapun, mata uang rupiah diprediksi akan bergerak fluktuatif pada perdagangan besok, Kamis (26/10/2023) dan berpotensi ditutup melemah di rentang Rp15.850-Rp15.930.